Yogyakarta. Badan kesehatan dunia (World Health Organisation – WHO), menyatakan bahwa terjadi satu kasus bunuh diri setiap 40 detik. Tentu hal tersebut sangat memprihatinkan, tak terkecuali bagi Indonesia yang angka masalah kesehatannya jiwanya merangkak naik. Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa pada tahun 2013 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menduduki posisi tertinggi untuk masalah kesehatan jiwa di tingkat nasional, sedangkan pada tahun 2018, DIY menduduki peringkat dua. Masalah kesehatan jiwa merupakan masalah yang dapat terjadi pada siapapun. Berbagai faktor sosial budaya pun turut berkontribusi pada munculnya masalah kesehatan jiwa. Tentu saja, diperlukan keterlibatan semua pihak secara aktif untuk menyelesaikan masalah kesehatan jiwa di DIY tersebut.
Oktober
Yogyakarta. “Kasus stunting di Samigaluh dengan angka 21% dari total jumlah balita (+260 balita) di Desa Sidoharjo Samigaluh menjadi yang paling tinggi di kabupaten Kulon Progo. Fakta ini menjadi dasar pemilihan lokasi kegiatan pengabdian masyarakat Departemen Keperawatan FK-KMK UGM sebagai rangkaian Dies Natalis ke-21,” papar Koordinator Program Wenny Artanty Nisman, S.Kep., Ns., M.Kes. Wenny melanjutkan, “Tiga bulan sebelumnya, merujuk riset salah satu staf dosen -Pak Achmadi, kami melakukan survei awal dan mendapatkan angka stunting di Desa Samigaluh sangat tinggi. Kemudian dari pengamatan kami jarak tempat tinggal antar penduduk saling berjauhan, dan ditambah jarak ke lokasi fasilitas kesehatan (puskesmas) cukup jauh. Fakta-fakta tersebut menjadikan Desa Sidoharjo Samigaluh, Kulon Progo menurut kami cocok untuk lokasi kegiatan pengabdian masyarakat tahun ini.”