Penyakit Jantung Bawaan merupakan kondisi medis yang terjadi ketika bayi lahir dengan kelainan pada jantung. Beberapa bayi lahir dengan hanya satu jenis kelainan jantung bawaan, sementara yang lain menderita beberapa jenis kelainan jantung bawaan. Pencegahan penyakit jantung bawaan cukup sulit, namun dapat dicegah saat usia kehamilan dengan menjaga kesehatan, menghindari faktor risiko seperti merokok, minum alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Pada kasus penyakit jantung bawaan, perawatan dan perhatian medis yang baik dapat membantu memperbaiki kualitas hidup bayi. Penting untuk mengenali gejala dan mencari perawatan secepat mungkin, karena seiring waktu kondisi dapat memburuk serta meningkatkan risiko komplikasi serius. Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Prof. Dr. dr. Lucia Kris Dinarti, Sp.PD., Sp.JP(K) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk skrining Penyakit Jantung Bawaan pada Anak.
Pada Tahun 2024, kegiatan yang dilakukan melibatkan guru pengelola UKS di Sekolah Dasar untuk membantu melakukan tahapan skrining penyakit Jantung Bawaan pada Anak Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta, Selain bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, tim yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. Lucia Kris Dinarti, Sp.PD., Sp.JP(K) juga melibatkan Dinas Kesehatan untuk bersinergi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Guru pengelola UKS diharapkan membantu tahapan skrining diantaranya pemeriksaan detak jantung menggunakan pulse oximeter dan pemeriksaan jantung menggunakan EKG 6 sadapan serta mengirimkan hasil skrining ke fasilitas pelayanan tingkat pertama yaitu puskesmas. Pelatihan untuk guru pengelola UKS ini dilakukan selama satu hari (5/7) yang dibagi menjadi dua sesi. Peserta antusias mengikuti kegiatan ini ditunjukkan dengan keaktifan peserta dalam memberikan respon saat sesi diskusi. Selanjutnya, tim pengabdian masyarakat akan melakukan pendampingan pada beberapa sekolah dalam proses skrining.
Harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat membantu Dinas Kesehatan Provinsi D.I Yogyakarta dalam penyediaan data penyakit jantung bawaan pada anak sekolah sehingga secara tidak langsung sebagai preventif dalam penanganan kasus Penyakit Jantung Bawaan di Indonesia.