Keterlibatan disiplin ilmu dalam pembinaan atlet memiliki peran penting untuk mencapai performa yang optimal. Komponen gizi yang komprehensif mempengaruhi performa atlet. Status gizi yang memadai dan optimal, pengetahuan, asupan gizi merupakan aspek yang harus dipenuhi dalam salah satu fase pengkondisian. Pada praktiknya peran ahli gizi sebagai tenaga keolahragaan di pusat pembinaan atlet belum optimal. Rahadyana Muslichah, S.Gz., M.Sc. sebagai ketua tim salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang mendapatkan hibah dana masyarakat skema terintegrasi melakukan program “Penerapan Sport Science sebagai Upaya Menjaga Kesehatan dan Optimalisasi Performa Atlet di Sekolah Sepak Bola Bina Putra Jaya (BPJ).
Penduduk Indonesia sebagian besar menganut agama Islam sehingga jumlah pondok pesantren yang ada di Indonesia juga cukup banyak yaitu sekitar 27.630 pondok pesantren tersebar di 34 provinsi dengan 319 diantaranya berada DIY. Jumlah santri yang bermukim di DIY sebanyak 35.211 (Kementerian Agama RI, 2019) sehingga memiliki risiko munculnya permasalahan kesehatan di pondok pesantren terutama penyakit menular. Salah satu penyakit menular yang sering dijumpai di dalam pondok pesantren adalah penyakit kulit skabies. Sebagai upaya menanggulangi penyakit menular tersebut dr. Hanggoro Tri Rinonce, Ph.D, Sp.PA(K) selaku ketua tim menjalankan program pengabdian kepada masyarakat yaitu Pemberdayaan Kader Santri Sehat di Pondok Pesantren Assalafiyah II Mlangi, DIY.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak bekerjasama dengan Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM untuk mengadakan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Desa Siaga “ Kesehatan Anak” Menghadapi Bencana di Kampung Terban, Bantaran Kali Code”. Kegiatan ini diketuai oleh dr. Cahya Dewi Satria, M.Kes., Sp.A(K). yang mendapatkan hibah dana masyarakat skema terintegrasi. Dalam rangka persiapan Desa Terban menjadi Desa Siaga Kesehatan Anak dalam Menghadapi Bencana, tim akan melakukan pendampingan terhadap tenaga kesehatan dan kader posyandu mengenai cara menghadapi bencana dalam segi kesehatan terutama kesehatan anak yang termasuk dalam kelompok rentan terkena penyakit ketika bencana melanda.
Tim abdimas FK-KMK UGM kembali melakukan monitoring terhadap kegiatan pengabdian masyarakat yang diketuai oleh dr. Endah Rahmawati, M.A., Ph.D pada Kamis, 22 Juni 2023 bertempat di Puskesmas Sedayu 1. Kegiatan yang sedang berlangsung yaitu Skrining kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Sedayu 1. Hadir secara langsung untuk memantau jalannya kegiatan yaitu dr. Hanggoro Tri Rinonce, Ph.D, Sp.PA(K) selaku tim monitoring abdimas FK-KMK.
Skrining dilakukan yaitu dengan mengundang ibu hamil yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Bantul, salah satunya Puskesmas Sedayu 1. Dalam kegiatan ini menargetkan pelatihan penggunaan USG dokter umum di puskesmas dalam melakukan skrining kehamilan berisiko tinggi. Masyarakat sasaran antusias mengikuti kegiatan ini, didampingi oleh pasangan masing-masing. Selanjutnya juga akan dilaksanakan kegiatan yang sama di 15 puskesmas Bantul. Program telah mendapatkan dukungan dari Dinas Kesehatan Bantul sehingga berpeluang untuk berkelanjutan. Pemberdayaan dalam program ini dilakukan kepada dokter umum, tenaga kesehatan di puskesmas, dan kader kesehatan setempat agar bisa mengelola kehamilan berisiko tinggi di masyarakat.
Penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, kanker merupakan tiga penyakit utama yang menjadi ancaman bagi masyarakat. Beberapa faktor risiko terjadinya penyakit tersebut diantaranya obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, dan dislipidemia. Oleh karena itu, Kementrian Kesehatan terus berupaya dalam mencegah dan mengendalikan permasalahan kesehatan yang disebabkan oleh penyakit tidak menular. Dalam mendukung upaya tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Prof. dr. Suhardjo, S.U., Sp.M(K). mengadakan program “Pemberdayaan dan Penapisan Kesehatan Anak dan Lansia di Bantul, Yogyakarta”.
Penyebab tertinggi kasus kematian salah satunya adalah keadaan henti jantung. Kasus henti jantung dapat terjadi dimanapun mengingat tingginya mobilitas masyarakat, sehingga perlu adanya tindakan untuk mencegah kematian yang diakibatkan henti jantung. Tahun 2018, tim dr. Beta Ahlam Gizela, Sp.FM(K).,DFM telah mengembangkan aplikasi SatuJantung sebagai sistem kewaspadaan diri. Aplikasi SatuJantung memiliki fitur tombol darurat yang tersambung dengan sms sehingga keluarga atau kontak yang ditunjuk dapat mengetahui lokasi pasien diserta sistem alarm untuk meminta pertolongan. Salah satu kunci pengelolaan penyakit kardiovaskuler yaitu keberadaan teknologi dan pertolongan awal serta akses menuju rumah sakit.
Tim abdimas FK-KMK UGM kembali melaksanakan monitoring kegiatan pengabdian masyarakat yang mendapatkan hibah Dana Masyarakat Skema Terintegrasi dengan judul “Kelas MASK 2.0: Scaling Up Revitalisasi POSBINDU PTM sebagai Langkah Pemerataan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kapanewon Seyegan, Sleman”. Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes., dan Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., AN., APD., Ph.D selaku tim abdimas hadir langsung dalam salah satu kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Pada tahun sebelumnya, Dr. dr. Emy Huriyati, M.Kes. bersama tim pengabdian telah melakukan pilot abdimas yaitu revitalisasi Posbindu dengan beberapa kader melalui kegiatan kelas MASK. Hasil dari pilot abdimas tersebut menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dan praktik ketrampilan kader dalam pelaksanaan Posbindu sehingga pada tahun 2023 akan dilakukan revitalisasi Posbindu melalui pemberdayaan kader POSBINDU secara merata (scale up).
Pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Dr. Drs. Abdul Wahab, MPH. merupakan lanjutan dari kegiatan pengabdian di tahun 2022. Tim ini merancang sebuah kegiatan pengembangan model pelayanan kesehatan remaja berbasis komunitas desa yang dikenal sebagai GerRTag (Gerakan Remaja Tangguh). Hasil dari kegiatan tersebut yaitu pembentukan kader remaja serta pengurus Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di Desa Candisari, peningkatan kapasitas kader remaja, pemetaan masalah, dan adanya pertemuan lintas pemangku kepentingan untuk merancang intervensi lebih lanjut.
Upaya penyelenggaraan Menstrual Hygiene Management (MHM) masih menjadi tantangan bagi negara per kapita middle low, penyelenggaraan MHM remaja tidak dapat maksimal dikarenakan belum terpenuhinya fasilitas water, sanitation and hygiene (WASH) di sekolah serta kurangnya pengetahuan, pemahaman dan kesadaran remaja untuk peduli MHM. Atas dasar tersebut, tim abdimas yang diketuai oleh Dr. dr. Prima Dhewi Ratrikaningtyas, M.Biotech menjalankan program “Gerakan Pesantren Hebat (GERANBAT) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Higiene Menstruasi pada Santriwati Pesantren di Kabupaten Sleman.
Saat ini kesehatan mental menjadi topik yang menjadi perhatian, dikarenakan semakin meningkatnya kasus kesehatan mental salah satunya pada remaja. Kerentanan masalah kesehatan mental pada mahasiswa terlihat dari hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan lenih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Dalam rangka upaya pencegahan dan penanganan masalah kesehatan mental pada mahasiswa, tim abdimas dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D mengembangkan Chatbot bernama “LINTANG” yang merupakan kepanjangan dari Peduli dan Tanggap. Tujuan dari pengembangan chatbot ini sebagai alat skrining penderita gangguan mental yang ringan, sedang, dan berat.