Era pandemi Covid-19 ini menghasilkan empat (4) isu yang signifikan yang terjadi pada industri pelayanan makanan. Mulai dari adaptasi pola makan sehat yang meningkat oleh setiap individu, perhatian lebih terhadap keamanan pangan untuk mencegah penyebaran transmisi penyakit, muncul masalah ketahanan pangan yang terjadi akibat lockdown di setiap rumah, dan sustainabilitas terkait sistem pelayanan makanan pada era pandemi dalam rangka untuk membatasi krisis yang relevan di masa yang akan datang (Galanakis, 2020).
Kegiatan
Agenda Monitoring dan Evaluasi Hibah Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM telah diselenggarakan pada 14-15 September 2021 lalu. Acara ini dihadiri lebih dari 25 peserta yang merupakan penerima hibah Damas skema terintegrasi dan sociopreneur.
Monev ini penting diadakan untuk mengidentifikasi keberhasilan program, faktor pendukung keberhasilan tersebut, serta kendalanya. Selain itu, tim dapat saling memetik wawasan dan berdiskusi terkait peluang kolaborasi.
Tim pengabdian masyarakat FK-KMK UGM, yang diketuai oleh Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes. menilai bahwa secara umum capaian program pengabdian masyarakat cukup baik dan melewati ekspektasi. Dalam sesi presentasi, para penerima hibah menyatakan bahwa kondisi pandemi cukup menyulitkan untuk mengadakan kegiatan sehingga berbagai penyesuaian dilakukan, misalnya pelaksanaan kegiatan secara daring atau blended learning.
Menyongsong pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat, Unit Pengabdian FK-KMK mengadakan Forum Penjelasan pada Selasa (27/4) melalui platform Zoom. Pada forum yang dihadiri lebih dari 65 peserta tersebut, terdapat beberapa materi penting yang disampaikan.
Materi pertama tentang penggunaan e-wallet dalam kegiatan hibah berbasis luaran yang diberikan oleh Irvan Pengabdian, S.Si dari Direktorat Keuangan. E-wallet sendiri akan mulai diterapkan tahun ini untuk mendukung kegiatan operasional penelitian/hibah dengan tujuan memberikan fleksibilitas penggunaan dana sehingga peneliti/pemenang hibah bisa fokus pada pencapaian output.
Bulan Januari lalu, tepatnya pada 14 Januari 2021 pukul 13.55 WIB, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,9 SR melanda Majene, Sulawesi Barat. Pada hari berikutnya (15/1) dini hari pukul 01.28 WIB, gempa susulan terjadi dengan kekuatan lebih besar, 6,2 SR. Tak elak, ribuan warga terdampak dan harus mengungsi, dilaporkan pula ratusan orang luka-luka dan puluhan orang meninggal dunia.
Pokja Bencana FK-KMK UGM bersama Academic Health System (AHS) UGM telah sigap membantu dalam penanganan bencana tersebut. Kegiatan ini menjadi semakin menantang bila mengingat bahwa para relawan kesehatan harus bertugas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Yogyakarta. “Kasus stunting di Samigaluh dengan angka 21% dari total jumlah balita (+260 balita) di Desa Sidoharjo Samigaluh menjadi yang paling tinggi di kabupaten Kulon Progo. Fakta ini menjadi dasar pemilihan lokasi kegiatan pengabdian masyarakat Departemen Keperawatan FK-KMK UGM sebagai rangkaian Dies Natalis ke-21,” papar Koordinator Program Wenny Artanty Nisman, S.Kep., Ns., M.Kes. Wenny melanjutkan, “Tiga bulan sebelumnya, merujuk riset salah satu staf dosen -Pak Achmadi, kami melakukan survei awal dan mendapatkan angka stunting di Desa Samigaluh sangat tinggi. Kemudian dari pengamatan kami jarak tempat tinggal antar penduduk saling berjauhan, dan ditambah jarak ke lokasi fasilitas kesehatan (puskesmas) cukup jauh. Fakta-fakta tersebut menjadikan Desa Sidoharjo Samigaluh, Kulon Progo menurut kami cocok untuk lokasi kegiatan pengabdian masyarakat tahun ini.”