Masyarakat Dusun Sumberadi, Sleman, menghadapi tantangan dalam memahami dan mengakses informasi kesehatan yang akurat dan berbasis bukti ilmiah. Kelebihan informasi dan penyebaran misinformasi kesehatan melalui media sosial dan digital telah mengaburkan batas antara fakta dan opini, menyebabkan ketidakpastian dan keputusan kesehatan yang tidak tepat di kalangan masyarakat. Tantangan ini diperburuk oleh kesenjangan literasi digital dan kesehatan yang ada, membatasi kemampuan individu untuk memilah dan memanfaatkan informasi kesehatan secara efektif.
Monev Hibah Damas 2024
Hasil skrining internal Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta ditemukan bahwa lebih dari separuh (52%) Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) memiliki masalah kelebihan berat badan. Lebih jauh lagi, hasil pemeriksaan laboratorium mengindikasikan bahwa banyak WBP yang sudah mengalami PTM seperti diabetes mellitus, hipertensi, arthritis dan asam urat. Hal ini terutama disebabkan karena WBP mendapatkan makanan yang tidak pernah diperhitungkan kandungan gizinya (seadanya) dan pada saat yang sama, WBP memiliki tingkat aktivitas fisik yang sangat rendah. Berdasarkan hal tersebut, Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., AN., APD., Ph.D. selaku ketua kegiatan melakukan Upaya preventif dan promotif sesegera mungkin untuk mencegah peningkatan jumlah WBP yang mengalami kelebihan berat badan dan mencegah memperparah jumlah penyandang PTM di Lapas.
Fenomena kehidupan perekonomian masyarakat saat ini masih ada ketimpangan. Masyarakat yang kekurangan masih bergelut dengan mengupayakan kegiatan yang menghasilkan uang untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Aneka usaha mereka lakukan namun keterbatasan akses permodalan dan lapangan kerja menjadikan mereka menggali potensi dan mengembangkannya secara mandiri. Adanya peluang akses masyarakat untuk dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki dapat akan menjadi modal mata pencaharian tetap. Namun demikian, sebagian masyarakat dalam mengembangkan potensi di masyarakat memerlukan dukungan bersama dan adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat menunjukkan dapat menguatkan ekonomi bersama di masyarakat.
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melakukan Upaya Eliminasi Campak-Rubela untuk Mencegah Kejadian Congenital Rubella Syndrome (CRS) di Kabupaten Kulon Progo dan Gunung Kidul. Kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. Elisabeth Siti Herini, Sp.A(K). Rabu (03/07) lalu, tim mengadakan salah satu agenda yaitu pertemuan bersama perwakilan semua puskesmas di Dinas Kesehatan Gunung Kidul.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dan meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan di Gunung Kidul mengenai campak Rubela dan program eliminasi campak rubela di Provinsi D.I Yogyakarta. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan koordinasi antara dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, dan mengatasi tantangan dengan optimalisasi program eliminasi campak-rubela. Program ini juga dilaksanakan pada tingkat sekolah yaitu dengan sasaran guru dan orang tua siswa. Harapannya dengan adanya program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap penyakit campak-rubella serta mengetahui status pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dengan CRS.
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melakukan kegiatan pengabdian Pemberdayaan Kader di Pondok Pesantren Assalafiyyah II Mlangi, Sleman Yogyakarta. Melihat hasil dan capaian program pengabdian masyarakat kami pada 2 tahun terakhir mulai dari berbagai pelatihan yang dilakukan dalam rangka pembentukan Kader Santri Sehat hingga penyusunan buku panduan untuk para Kader Santri Sehat, pada tahun 2024 tim berfokus pada optimalisasi intervensi untuk menunjang keberhasilan program.
Tim Pengabdian Masyarakat melakukan monitoring kegiatan yang mendapatkan Hibah Dana Masyarakat Pengabdian Masyarakat Tahun 2024 Skema Human-Sociopreneur yang diketuai oleh Vena Jaladara, S.K.M., M.P.H. pada 29 Juni 2024. Monitoring ini dilakukan oleh tim pengabdian FK-KMK bersama dengan Sutono, S.Kep., M.Sc., M.Kep. Program pengabdian ini berjudul “Pemasaran Berbasis Digital dan Penerapan Kesehatan Kerja untuk meningkatkan Ekonomi-Kesehatan Kelompok Wanita Batik (KWB) Pundong II Binaan HDSS Sleman”.
Tim pengabdian FK-KMK UGM yang dipimpin oleh dr. He-Yeon Asva Nafaisa, M.Sc, Sp.Dv, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pembentukan Percontohan Kalurahan Tangguh Bencana (KALTANA): Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat yang Inklusif” sebagai bentuk penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada 29 Juni 2024. Kegiatan ini merupakan tahun kedua dari inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana. Pada tahun sebelumnya, fokus kegiatan adalah pada identifikasi risiko bencana, yang mencakup identifikasi ancaman, kerentanan, dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Dari hasil identifikasi tersebut, ditemukan bahwa pengurangan risiko bencana pada populasi rentan masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, tahun ini kegiatan difokuskan pada kelompok rentan, khususnya difabel, di Desa Donokerto.
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan pada Sabtu, 29 Juni 2024 dengan mengundang kader kesehatan remaja beserta di sebelas Sekolah Menengah Atas Negeri dan 9 SMA Swasta.
Pada pertemuan ini kader kesehatan mendapatkan materi tentang penjelasan kesehatan mental serta pemilihan makanan dan minuman sehat. Tim mengajak kader secara langsung praktik untuk melakukan pemilihan makanan dan minuman yang termasuk sehat dan tidak sehat. Saat pelatihan, tim telah menyediakan beberapa pos yang menunjukkan beberapa produk makanan dan minuman lalu kader diminta secara langsung mengelompokkan makanan maupun minuman yang tergolong sehat. Melalui praktik ini, diharapkan kader menjadi lebih sadar, bisa mengetahui serta mempratikkan langsung pemilihan makanan dan minuman sehat. Selain itu, kader juga mendapatkan praktik untuk pemilihan makanan sesuai gizi seimbang
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul “KLIK (Klinik Konsultasi Keluarga) Pengembangan Model Case Management System Dalam Pelayanan Kesehatan Keluarga Berbasis Masyarakat Di Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul. Kegitan yang diketuai oleh Dr. Heru Subekti., S.Kep.,Ns., MPH bertujuan untuk membentuk lembaga klinik konsultasi keluarga berbasis masyarakat dengan model community case management system yang berfungsi sebagai penghubung antara kebutuhan keluarga dengan layanan yang tersedia di wilayah kalurahan Panggungharjo, Bantul.
Academic Health System Universitas Gadjah Mada berkolaborasi dengan RSA UGM untuk mendukung sektor pariwisata melalui program Pengabdian Masyarakat bertajuk “Pengembangan Komunitas Sadar Sehat Wisata” yang berlangsung di Sosromenduran, Gedongtengen, DIY pada 24 Juni 2024. Acara ini diadakan di Balai Pertemuan RW 02 dan melibatkan partisipasi warga serta pelaku UMKM di Kampung Wisata Sosromenduran. Kegiatan tersebut mencakup pelatihan dan sosialisasi mengenai pengolahan limbah organik yang sudah terstandarisasi, serta implementasi metode Ekoenzim untuk pengolahan limbah organik yang telah diuji coba selama tiga bulan sebelumnya. Lebih dari 20 warga mengikuti acara ini dengan semangat tinggi terhadap metode Ekoenzim.