
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada terus menunjukkan dukungannya terhadap penguatan ekonomi masyarakat melalui pengabdian masyarakat bertajuk “Manajerial Pengembangan Usaha Kemitraan dan Digitalisasi Jejaring Kerjasama Produk Jamu Jogorogo dan Café Jamu Lokanusa”. Kegiatan ini dilaksanakan pada 5 Juli 2025 di Kalurahan Singosaren, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, dan diketuai oleh Prof. Dr. Mae Sri Hartati Wahyuningsih, Apt., M.Si. Tim monitoring dari FK-KMK yang dipimpin oleh Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., AN., APD., Ph.D., turut hadir langsung dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Kegiatan ini dirancang dalam bentuk pelatihan lanjutan yang menyasar para pelaku usaha jamu dan pengelola Café Jamu “Lokanusa” yang telah menjadi kelompok binaan selama tiga tahun terakhir. “Kami ingin memastikan bahwa usaha yang telah dirintis masyarakat tidak hanya bertahan, tetapi berkembang dan berdaya saing melalui penguatan manajerial serta digitalisasi pemasaran,” terang Prof. Mae Sri saat membuka pelatihan. Fokus kegiatan diarahkan pada peningkatan kemampuan manajemen usaha, inovasi produk, serta strategi memperluas jejaring kerja sama secara digital.
Dukungan dari pemerintah kalurahan dan antusiasme para peserta menjadi kekuatan utama dalam kesuksesan kegiatan ini. Para peserta aktif berdiskusi dan bertukar pengalaman seputar pengelolaan usaha jamu, tantangan pemasaran, hingga pengembangan produk yang sesuai tren pasar. Selain transfer ilmu, kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi antara pengusaha lokal dan akademisi dalam membangun usaha yang sehat, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal.
Sebagai tindak lanjut, tim pengabdian akan melakukan pemantauan berkala terhadap perkembangan usaha Café Jamu “Lokanusa” dan mitra binaan lainnya. Rencana ekspansi usaha ke wilayah sekitar juga menjadi prioritas, agar manfaat ekonomi bisa menjangkau lebih luas. Sampai saat ini, laporan menunjukkan bahwa dana yang terserap dari Hibah DAMAS Abdimas FK-KMK 2025 telah mencapai 50%, seiring dengan pelaksanaan program tahap awal.
Kegiatan ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG) poin 3 (Good Health and Well-being) melalui pemanfaatan jamu sebagai produk kesehatan tradisional yang bermanfaat, SDG poin 8 (Decent Work and Economic Growth) dengan mendorong tumbuhnya usaha lokal berbasis masyarakat, serta SDG poin 17 (Partnerships for the Goals) melalui sinergi antara akademisi, pemerintah kalurahan, dan pelaku usaha. Pengabdian ini menjadi langkah konkret FK-KMK UGM dalam mendukung ekonomi kerakyatan yang sehat dan berdaya saing di era digital.