Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan teman sebaya yang difokuskan pada lansia perempuan pada tanggal 28 Mei dan 2 Juni 2024, di Balai Pelayanan Sosial Tua (BPSTW) unit Abiyoso DIY. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mental lansia perempuan yang sering kali menghadapi masalah kesehatan mental, seperti depresi, kekerasan sesama lansia, serta gangguan psikososial akibat penuaan dan masalah fisik. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh lansia perempuan di BPSTW adalah kekerasan psikologis dan penelantaran, yang dapat memperburuk kondisi mental mereka.
Pertemuan pertama dalam kegiatan pemberdayaan ini mencakup materi yang relevan untuk mengatasi berbagai masalah psikososial yang sering terjadi pada lansia, termasuk dampak kekerasan dan pentingnya dukungan sosial dari teman sebaya. Dalam pertemuan ini, pendekatan religius turut diperkenalkan sebagai salah satu cara untuk membantu lansia mengatasi depresi. Selain itu, para peserta juga diajak untuk memahami manfaat permainan kearifan budaya lokal dalam meningkatkan kesehatan mental mereka. Permainan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi alat terapi yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan rasa kebersamaan di antara lansia.
Pada pertemuan kedua, Ibu Sumarni DW memandu para lansia untuk mengimplementasikan materi yang telah diberikan, dengan melibatkan mereka dalam aktivitas menyanyi dan bermain permainan kearifan budaya lokal. Aktivitas ini tidak hanya membantu lansia merasakan kegembiraan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antar teman sebaya, yang menjadi faktor penting dalam mengurangi perasaan terisolasi dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya penurunan signifikan dalam kekerasan psikologis, dari 50% menjadi 16,7%, penelantaran dari 23,3% menjadi 6,7%, serta depresi berat yang berkurang dari 33,3% menjadi 10%.
Kegiatan pemberdayaan teman sebaya ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan lebih luas di BPSTW dan lembaga sosial lainnya, dengan melibatkan seluruh pihak dalam upaya peningkatan kualitas hidup lansia perempuan. Melalui pendekatan yang berbasis pada dukungan sosial, agama, dan kearifan budaya lokal, diharapkan bahwa kesejahteraan mental lansia dapat terjaga dengan baik. Langkah ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan, serta tujuan ke-10 mengenai pengurangan ketimpangan sosial serta tujuan ke-17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan