Universitas Gadjah Mada Pengabdian
FK-KMK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Tentang Kami
    • Visi dan Misi
    • Roadmap Pengabdian kepada Masyarakat
    • Standar Pengabdian Masyarakat FK-KMK UGM
  • Pelaporan Kegiatan
  • Layanan
    • Permohonan Surat Tugas dan Sertifikat Kegiatan
    • Survei Evaluasi Mitra Abdimas
    • Bantuan Dana KKN-PPM
    • GeNose Center FK-KMK
  • Download
    • Peraturan Rektor UGM Nomor 28 Tahun 2024: Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Materi Pelatihan/Sosialisasi Abdimas
    • Modul & Manuskrip Hasil Abdimas
    • Video Hasil Abdimas
    • Luaran Bantuan Dana KKN-PPM FK-KMK
    • Frequently Asked Question
    • PowerPoint Template Pengabdian Masyarakat
  • HPU
    • Health Promoting University
    • Layanan Klinik “SEHATI” – HPU FK-KMK UGM
  • JCOEMPH
  • INAHEALTH
  • Beranda
  • 2024
  • FK-KMK dan RSUP Dr. Sardjito Gelar Kembali Posyandu Khusus Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan di DIY

FK-KMK dan RSUP Dr. Sardjito Gelar Kembali Posyandu Khusus Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan di DIY

  • 2024, Berita, Kegiatan, Monev Hibah Damas 2024
  • 22 April 2024, 10.57
  • Oleh: pengabdian.fkkmk
  • 0

Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Sardjito bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gajah Mada serta Little Heart Community mengadakan posyandu khusus untuk anak-anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 21 April 2024. Acara ini menandai kembalinya posyandu setelah jeda selama empat tahun akibat pandemi COVID-19, dan bertujuan untuk memberikan dukungan kesehatan bagi anak-anak yang menderita kelainan jantung sejak lahir.

Penyakit jantung bawaan, yang terbagi menjadi sianotik dan non-sianotik, adalah salah satu kelainan jantung yang paling umum ditemukan pada bayi baru lahir. PJB sianotik ditandai dengan sianosis, yaitu warna kebiruan pada mukosa, yang disebabkan oleh percampuran darah yang tidak normal antara sisi kanan dan kiri jantung. Di seluruh dunia, diperkirakan 1,2 juta bayi dari 135 juta kelahiran hidup setiap tahun terlahir dengan PJB. Di Indonesia, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan sekitar satu dari 100 bayi mengalami kelainan ini, dengan angka kejadian mencapai 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran hidup.

Anak-anak dengan PJB sering mengalami gangguan pertumbuhan dan kesehatan yang serius, termasuk kesulitan menyusui dan rentan terhadap infeksi pernapasan. Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya curah jantung dan hipoksemia kronis, yang menyebabkan bayi sulit mendapatkan cukup ASI dan berisiko mengalami gagal tumbuh. Oleh karena itu, pemantauan rutin terhadap status gizi dan pertumbuhan anak-anak dengan PJB sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Posyandu, sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat, memainkan peran penting dalam upaya promotif dan preventif, terutama dalam meningkatkan status gizi dan tumbuh kembang anak. Pada posyandu ini, kegiatan yang dilakukan meliputi penimbangan berat badan, penilaian status pertumbuhan, penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, imunisasi, serta deteksi dini gangguan tumbuh kembang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko gagal tumbuh pada anak dengan PJB melalui pemantauan dan evaluasi berkala.

Dalam posyandu yang diselenggarakan pada hari Minggu tersebut, sejumlah kegiatan telah dilakukan, termasuk penyuluhan oleh dokter spesialis anak RSUP Dr. Sardjito. Materi yang dibahas meliputi diagnosis kegawatdaruratan pada PJB, jenis intervensi dan operasi yang mungkin diperlukan, serta optimalisasi tumbuh kembang anak dengan PJB. Selain itu, peserta posyandu juga mengikuti pengukuran antropometri, penilaian status gizi dan perkembangan, serta menikmati hiburan seperti lomba menggambar dan mewarnai.

Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-KMK UGM berencana untuk menjadikan posyandu PJB ini sebagai program rutin yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali di RSUP Dr. Sardjito. Program ini akan fokus pada 100 anak dengan PJB, dengan sasaran balita (0-5 tahun) dan remaja (10-18 tahun). Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan dukungan berkelanjutan bagi keluarga dan anak-anak dengan penyakit jantung bawaan, serta membantu mengurangi dampak negatif dari kondisi kesehatan ini. Kegiatan ini selaras dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor ketiga (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan ketujuh belas (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan)

Tags: SDG 17 SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDG 3 SDG 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera SDGs

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Recent Posts

  • Dorong Semangat Pengabdian, FK-KMK UGM Gelar Sosialisasi Bantuan Dana KKN untuk Mahasiswa
  • Call For Proposal: Program Genera-Z Berbakti PT BCA Tbk
  • Penerima Hibah Damas Abdimas Skema Terintegrasi, Klaster, dan Human-Sociopreneur FK-KMK Tahun 2025
  • Penerima Hibah Damas Abdimas Skema Reguler FK-KMK Tahun 2025
  • Presentasi Hibah Damas Abdimas 2025
Universitas Gadjah Mada

Kontak: (0274) 560300 ext 206

e-mail: pengabdian.fkkmk@ugm.ac.id

Instagram: pengabdianfkkmkugm

Alamat kantor: Gedung KPTU lantai 2, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju