Kapanewon Pengasih merupakan salah satu dari dua belas kapanewon yang terletak di Kabupaten Kulon Progo. Luas wilayah Kapanewon Pengasih adalah sebesar 6.166,47 ha dan terdiri dari 7 kalurahan, 78 pedukuhan, 174 rukun warga, dan 365 rukun tetangga. Kapanewon ini terpilih menjadi salah satu lokasi KKN-PPM UGM yang pada Periode 3 Tahun 2023 ini dilaksanakan tepatnya di Kalurahan Pengasih dan Kalurahan Sendangsari. Kedua kalurahan ini memiliki potensi tinggi dari sisi keindahan alam dan lingkungan, semangat gotong royong anggota masyarakat, hingga partisipasi aktif masyarakat terhadap kegiatan yang ada. Salah satu padukuhannya yaitu Padukuhan Kroco bahkan mendapatkan predikat Kampung Berkualitas dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) atas intervensi lintas sektoral yang telah dilakukannya dalam mengatasi keterbatasan yang dimiliki. Tambahan peran serta mahasiswa dalam memberikan dorongan untuk meningkatkan kualitas kedua kalurahan tersebut akan menjadi hal yang bermakna.
Tidak dapat dipungkiri bahwa baik Kalurahan Pengasih maupun Kalurahan Sendangsari memiliki beberapa titik rentan yang perlu diintervensi. Dari sektor kesehatan, masih dijumpai anak-anak dengan stunting di kedua kalurahan. Masalah kesehatan lainnya mulai dari penerapan pola hidup sehat, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan reproduksi, dan ancaman dari penyakit tidak menular masih menjadi masalah bersama. Kebanyakan masyarakatnya juga cenderung jarang memeriksakan kesehatan dirinya ke dokter dan hanya mengandalkan dari pemanfaatan tanaman herbal sebagai kearifan lokalnya. Selain itu, dengan potensinya yang tinggi untuk dimanfaatkan sebagai desa wisata, program pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan dan bantuan hidup dasar menjadi hal dasar yang perlu dimiliki anggota masyarakatnya. Hal-hal di atas mendasari penyusunan program pemberdayaan masyarakat berbasis kesehatan yang akan diusung oleh mahasiswa KKN-PPM UGM Unit YO-122.
Ditinjau dari sektor ekonomi, Kalurahan Pengasih dan Kalurahan Sendangsari memiliki berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menarik. Terdapat usaha keripik bunga pisang dan sirup alang-alang dari Padukuhan Kroco, produksi tepung Mocaf dan keripik geger boyo dari Padukuhan Pereng, usaha jamur krispi dari Padukuhan Clawer, dan beberapa warung makan di Padukuhan Derwolo. Namun, kebanyakan UMKM ini cenderung kurang berkembang. Hal ini menjadi dasar bagi mahasiswa KKN-PPM UGM Unit YO-122 untuk mengobservasi sektor ekonomi dan menindaklanjutinya.
Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Anggi Rahajeng, M.Ec., Unit YO-122 mengawali programnya dengan melakukan observasi ke masing-masing Padukuhan untuk mengetahui karakteristik, masalah utama, serta potensi yang dapat dikembangkan pada tiap Padukuhan. Setelah melaksanakan observasi, mahasiswa mencoba mencari gagasan program-program yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah serta mengembangkan potensi yang ada sesuai dengan bidang ilmu masing-masing.
Akhirnya, tema yang diambil untuk KKN-PPM UGM Unit YO-122 adalah “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi dan Derajat Kesehatan Masyarakat”. Program terkait aspek kesehatan utamanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan skrining kesehatan. Selain kegiatan skrining, program di bidang kesehatan juga berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan anak serta edukasi stunting. Di bidang ekonomi, program-program yang dirancang berfokus pada peningkatan nilai jual produk dan peningkatan keterampilan marketing serta pengenalan digitalisasi produk untuk diletakkan di berbagai market place yang ditujukan untuk perluasan dan peningkatan permintaan pasar. Program-program yang diusung mendapatkan respon positif dari masyarakat. Antusiasme masyarakat untuk mengikuti program yang ada termasuk tinggi. Seluruh program kerja yang diusung telah dilaksanakan dan diharapkan dapat membawa masyarakatnya menjadi lebih mandiri dan dapat dipertahankan hingga berkelanjutan.