Terkenal akan keindahan alamnya, Pulau Nusa Penida juga menyimpan potensi luar biasa dalam sektor pertanian dan perikanan. Namun, di balik pesona alam dan budaya lokal yang unik, pulau ini menghadapi tantangan serius dalam bidang kesehatan. Di Kecamatan Nusa Penida, dua desa yang menjadi fokus KKN kelompok mahasiswa, yaitu Desa Toyapakeh dan Desa Sakti, mencerminkan permasalahan ini.
Warga di desa-desa tersebut seringkali harus menempuh jarak hingga 6 kilometer hanya untuk mencapai puskesmas terdekat. Situasi ini membuat banyak dari mereka enggan memeriksakan kesehatan, lebih memilih mengandalkan perawat dan bidan setempat. Selain itu, pengetahuan masyarakat mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan gizi seimbang masih rendah, yang menyebabkan rentannya kesehatan anak-anak dan lansia.
Dalam upaya menjawab tantangan ini, dengan bimbingan Ibu Ir. Kurnia Widiastuti, S.T., M.T., IPM, tim KKN menyusun program-program inovatif. Salah satunya adalah pembentukan Tenaga Kesehatan Cilik (Nakes Cilik) di SD Negeri 6 Sakti. Program ini melibatkan pelatihan bagi siswa untuk menjadi kader kesehatan, mencakup berbagai aspek kesehatan seperti PHBS, sanitasi, dan pertolongan pertama. Diharapkan, para Nakes Cilik ini akan menjadi agen perubahan yang menyebarkan pengetahuan kesehatan di lingkungan mereka.
Di sisi lain, di Desa Toyapakeh, perhatian juga diberikan pada kesehatan mental remaja. Program edukasi kesehatan mental yang baru saja diluncurkan membantu remaja menghadapi tekanan sosial dan akademis. Kesehatan mental yang sering kali terabaikan, kini menjadi fokus utama, dengan para peserta belajar cara menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental serta teknik coping yang sehat. Respons positif dari para remaja menunjukkan betapa pentingnya program ini.
Tidak hanya anak-anak dan remaja, tetapi program ini juga menyasar masyarakat dewasa, terutama lansia, di Desa Sakti. Dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes, tim KKN mengadakan medical check-up gratis. Pemeriksaan ini memungkinkan deteksi dini potensi penyakit kronis dan mendapatkan penanganan lebih cepat. Selain itu, kegiatan senam bersama berhasil menarik partisipasi aktif dari kelompok lansia, menciptakan suasana kebersamaan yang inspiratif.
Dengan berbagai inisiatif ini, harapan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Nusa Penida semakin mendekati kenyataan. Komitmen mahasiswa dan dukungan masyarakat lokal diharapkan dapat menciptakan perubahan yang signifikan, menjadikan Nusa Penida tidak hanya destinasi wisata, tetapi juga contoh nyata upaya meningkatkan kesehatan komunitas. Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan SDG 17 ( Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).