Setiap tahunnya, Universitas Gadjah Mada memiliki program pengabdian masyarakat bagi mahasiswa melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM). Dengan semangat mendukung perbaikan tingkat kesehatan, Tim KKN-PPM UGM 2024 telah menyelenggarakan program kerja yang berdampak positif bagi Desa Banjarsari dan Desa Wanasuka di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dalam kenyataannya, Kecamatan Pangalengan menjadi salah satu lokus stunting karena berdasarkan data prevalensi stunting Kabupaten Bandung di tahun 2023 dinilai cukup tinggi, yaitu sebesar 29,2%. Hal ini menjadi salah satu concern dari tim Lokaraya Pangalengan dalam menentukan program kerja yang dapat berdampak terhadap perbaikan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini termasuk dalam KKN-PPM UGM Periode 2 yaitu mulai Bulan Juli-Agustus 2024. Selama kurang lebih 56 hari, mahasiswa memberikan kontribusi terbaiknya di Desa Banjarsari dan Wanasuka, Pangalengan, Bandung
Secara garis besar, program yang dilaksanakan terbagi dalam 3 bidang, yaitu kesehatan gigi, kefarmasian, dan gizi. Dalam bidang kesehatan gigi, diberikan penyuluhan kesehatan gigi dan pencegahan oral bad habit yang dapat merusak gigi. Kesehatan gigi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi stunting pada anak. Pada desa Banjarsari sendiri merupakan desa dengan lokus stunting di Jawa Barat. Dengan adanya penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak diharapkan menjadi program preventif yang dapat dilakukan sebagai salah satu upaya pengendalian stunting di Desa Banjarsari. Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi juga bertujuan untuk membuat anak-anak sadar akan pentingnya kesehatan gigi sehingga mereka lebih menjaga kebersihan rongga mulut.
Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi yang dilakukan berupa edukasi melalui story telling menggunakan boneka jari dan kampanye PERI GIGI melalui gerakan sikat gigi bersama menggunakan model gigi. Sementara itu, program pencegahan oral bad habit diberikan berupa edukasi dengan harapan anak-anak dapat memahami pentingnya PHBS terhadap kesehatan rongga mulut sehingga dapat menjadi langkah awal dalam upaya penurunan prevalensi stunting serta penurunan prevalensi karies di lokasi KKN tersebut. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini juga dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi pada anak.
Dalam bidang kefarmasian, program kerja yang dilaksanakan sebagian besar berupa penyuluhan diantaranya terkait cerdas dalam berswamedikasi dan DAGUSIBU, pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi rematri, serta pencegahan penyakit tidak menular (PTM) bagi lansia. Dalam pelaksanaan penyuluhan swamedikasi dan DAGUSIBU, dilakukan secara door to door ke rumah warga yang tergolong dalam usia pra lansia dan lansia. Pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang masih kurang tepat dalam melakukan swamedikasi maupun menggunakan hingga memusnahkan obat. Harapannya dengan edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam berswamedikasi.
Selain itu, melalui penyuluhan pentingnya konsumsi TTD, diharapkan para remaja putri dapat menjaga kesehatan dan mencegah anemia melalui konsumsi tablet tambah darah dan gizi seimbang. Pencegahan penyakit tidak menular juga menjadi perhatian bagi tim ini. Pencegahan PTM dilaksanakan berupa kegiatan penyuluhan kepada warga serta layanan pemeriksaan kesehatan bersama puskesmas keliling guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Adanya kegiatan ini berdampak positif bagi warga untuk lebih aware terhadap kondisi kesehatan mereka.
Dalam bidang gizi, program kerja yang dilaksanakan difokuskan pada peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait isu kesehatan dan gizi seperti sosialisasi menghindari pernikahan dini dalam mencegah risiko stunting yang ditujukan kepada remaja SMP dan SMA, pelatihan pembacaan label nutrisi pada makanan kemasan, gizi seimbang untuk anak sekolah, keutamaan teh dan khasiatnya untuk siswa SDN 01 Srikandi, serta pemenuhan gizi seimbang pada lansia dalam menjaga imun dan mengurangi risiko penyakit dengan bantuan media leaflet dan dilakukan secara door to door untuk memastikan terjadinya interaksi yang lebih signifikan dengan para lansia. Selain itu, terdapat program demonstrasi pembuatan MP-ASI dan cemilan bergizi seimbang dengan bahan lokal untuk para ibu dan calon ibu dengan bantuan media leaflet agar mudah dipahami dan materi dapat dilihat di kemudian hari.
Secara keseluruhan program kerja yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan serta menjadi salah satu upaya dalam menurunkan angka stunting. Sebagai saran, penting untuk memperkuat infrastruktur dan akses terhadap layanan kesehatan untuk penanganan yang lebih optimal serta keberlanjutan program edukasi gizi dan kesehatan untuk menumbuhkan kebiasaan baik masyarakat. Kegiatan KKN ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDG 3) dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (SDG 17).