Masalah gizi pada balita masih menjadi tantangan global yang perlu segera ditangani. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Provinsi D.I. Yogyakarta melaporkan prevalensi stunting dan underweight masing-masing sebesar 16,4% dan 15,1%. Salah satu penyebab malnutrisi pada balita adalah pola konsumsi pangan yang tidak memadai. Optimalisasi pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) berbasis pangan lokal yang kaya akan protein, energi, dan mikronutrien merupakan salah satu solusi untuk mendukung pertumbuhan balita.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, tim pengabdian masyarakat dari Departemen Gizi Kesehatan, yang diketuai oleh Farah Faza, S.Gz., M.Gizi, dan didukung oleh anggota seperti Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi, RD, Thalia Naziha, STP, M.Sc., MBA, Dr. Artnice Mega Fathima, S.Si., M.Eng., serta staf tenaga kependidikan dan alumni Fina Cahya H., S.Gz., RD dan Diana Citrasari, S.Gz., RD, bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Gizi Kesehatan (HIMAGIKA), mengadakan kegiatan edukatif pada 1 September 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kapanewon Moyudan, Sleman, khususnya di Dusun Malangan, Sumberagung, yang telah menjadi lokasi tetap kegiatan PkM sejak tahun 2020 hingga 2022. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemaparan dan pelatihan penyusunan variasi menu serta pengolahan MP-ASI kaya protein berbasis pangan lokal. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Rahadyana Muslichah, S.Gz., M.Sc., dosen di Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM. Pelatihan ini ditujukan bagi ibu-ibu muda dan kader posyandu setempat. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi dan dilanjutkan dengan sesi praktik pembuatan MP-ASI menggunakan bahan pangan lokal. Para peserta antusias mengikuti kegiatan ini karena menu yang diajarkan mudah diterapkan dan menggunakan bahan-bahan lokal yang terjangkau di pasar.
Pelatihan mengenai MP-ASI ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 (Tanpa Kelaparan/Zero Hunger) dengan pelatihan dan praktik MP-ASI yang berfokus pada pemberian makanan bergizi yang tepat untuk bayi dan balita, berkontribusi dalam peningkatan kualitas gizi anak, mengurangi angka malnutrisi dan stunting, serta memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang memadai selama masa pertumbuhan penting; SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan/Good Health and Well-being), dimana MP-ASI yang baik dapat mendukung perkembangan kesehatan yang optimal, termasuk pertumbuhan fisik dan kognitif anak, serta mengurangi risiko masalah kesehatan seperti kekurangan gizi dan infeksi; dan SDG 12 (Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab/Responsible Consumption and Production), melalui pemanfaatan bahan pangan lokal yang bergizi serta pengurangan pemborosan makanan menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Pelatihan ini memperkenalkan cara mengolah makanan pendamping ASI secara efisien, sehingga membantu mengurangi sisa makanan dan memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim berharap dapat meningkatkan kualitas hidup warga Dusun Malangan, khususnya dalam aspek gizi balita. (Kontributor: Fina Cahya Hasanah/Editor: Farah Faza).