Yogyakarta. Sabtu (19/9) Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) FK-KMK UGM melangsungkan program pelatihan kesiapsiagaan bencana di Balai Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang Kulon Progo. Pelatihan kesiapsiagaan bencana yang digagas dua staf pengajar PSIK, Sutono, S.Kp., M.Sc., M.Kep. dan Bayu Fandhi Achmad, S.Kep., Ns., M.Kep., dengan pendanaan dari hibah damas Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) FK-KMK UGM tahun 2020 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat Desa Banjararum dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19.
Lebih dari 30 orang kader kesehatan termasuk anggota PKK dan pamong desa aktif berpartisipasi dalam program pelatihan yang diawali pengerjaan soal-soal pre-test, pemaparan materi ‘Pengenalan dan Pencegahan COVID-19’ yang dilanjutkan diskusi tanya jawab. Kemudian peserta mengikuti sosialisasi protokol kesehatan COVID-19 dan langsung mempraktikkan cara cuci tangan, simulasi pemakaian masker hingga pengukuran tubuh yang baik dan benar. Mengutip informasi di laman WHO, sejak Januari 2020 Tim WHO bekerja dengan para ahli dari seluruh dunia mengembangkan dan telah menerbitkan lebih dari 100 dokumen pedoman tentang COVID-19 termasuk panduan teknisnya. Panduan ini menyesuaikan informasi di masing-masing negara dan konteksnya. Ketika pengetahuan ilmiah baru muncul, dokumen pedoman panduan pun diperbarui. Hal ini berimbas antara lain pada protokol kesehatan yang berubah-ubah sehingga sangat penting terus mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah yang merujuk ke WHO secara tepat, baik dan benar guna memutus rantai penyebaran COVID-19. Di akhir pelatihan, peserta mengerjakan soal-soal post-test. Hasil pre dan post-test sangat membantu Tim PkM PSIK memperoleh gambaran utuh pengetahuan dan pemahaman para kader kesehatan Desa Banjararum tentang COVID-19 sebelum dan setelah pemaparan materi sosialisasi serta praktik simulasi. Sekaligus ini juga sebagai evaluasi efektivitas program pelatihan kesiapsiagaan bencana PkM PSIK FK-KMK UGM.
“Pelatihan ini sangat membantu, bermanfaat sebagai dasar bagi kami kader kesehatan ketika harus memberikan penjelasan kepada warga, tidak sekedar katanya-katanya. Apalagi di kecamatan Kalibawang baru-baru ini muncul kasus 2 warga terkonfirmasi COVID-19 dari klaster Sleman. Ini merupakan pertama kalinya, sebelumnya tidak pernah ada pelatihan maupun sosialisasi di sini. Jadi (dengan pelatihan ini) kita betul-betul tahu dan paham,” ujar salah satu peserta Ari Purjantanti -kader kesehatan Banjararum. Di tengah pandemi COVID-19, pelaksanaan program pelatihan kesiapsiagaan bencana ini menjadi media edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan. Meskipun berkumpul namun tetap jaga jarak dan tertib menerapkan pemakaian masker selama pelatihan berlangsung.
Ikut hadir dalam pelatihan kesiapsiagaan bencana di Balai Desa Banjararum sebagai rangkaian tinjauan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan hibah PkM, dr Hanggoro Tri Rinonce, PhD, SpPA(K) anggota Tim PkM FK-KMK UGM. Dr Hengky, sapaan akrabnya, mengungkapkan tinjauan monev pelaksanaan hibah PkM sangat memungkinkan berlangsung secara daring sebagai alternatif sehingga dalam satu waktu, pelaksanaan monev dapat sekaligus untuk beberapa program hibah PkM. “Kita bisa mengusungnya dalam satu tema, misal Community Expo,” ujarnya. \sari