Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat melalui kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Melalui REWANG (Relawan dan Warga Antisipasi Keracunan Pangan dan Peduli Gizi Seimbang) Guna Penguatan Kesehatan Pangan Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Dusun Sompok, Sriharjo, Imogiri, Bantul”. Kegiatan yang diketuai oleh dr. Farida Nur Oktoviani ini dimonitor langsung oleh Marina Hardiyanti, S.Gz., M.Sc., pada Jumat, 1 Agustus 2025, di Balai Desa Sompok. Program ini merupakan bagian dari Hibah DAMAS Abdimas 2025 dengan skema Terintegrasi yang menggandeng mitra strategis dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan pedukuhan setempat.
“Isu keamanan pangan dan gizi seimbang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari masyarakat, apalagi di wilayah pedesaan yang kerap mengandalkan pangan lokal,” jelas dr. Farida. Oleh karena itu, kegiatan ini dirancang dalam beberapa tahapan, mulai dari FGD need assessment, edukasi keamanan pangan, uji angka kuman, hingga diseminasi hasil. Menariknya, materi yang diberikan disesuaikan dengan kearifan lokal, misalnya mengajarkan teknik sederhana untuk mendeteksi pangan yang kurang layak konsumsi dengan memanfaatkan bahan-bahan alam yang mudah ditemukan di sekitar rumah.
Hingga saat ini, kegiatan telah berlangsung sebanyak dua kali, yaitu FGD need assessment dan edukasi keamanan pangan. Respon masyarakat sangat positif dengan keterlibatan aktif relawan dan warga yang hadir, serta sinergi kuat dengan Departemen Mikrobiologi dan Farmakologi FK-KMK UGM. Prinsip pemberdayaan (empowering) terlihat nyata karena masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga dibekali keterampilan praktis yang bisa diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Meski demikian, harga kit pengujian pangan yang relatif mahal menjadi salah satu kendala, sehingga dilakukan efisiensi anggaran dengan mempersempit sasaran.
Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan uji angka kuman pada makanan olahan di wilayah sasaran setelah edukasi dilakukan, serta diseminasi hasil untuk memperkuat komitmen bersama menjaga keamanan pangan. Serapan anggaran hibah telah mencapai 100% seiring dengan pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Program ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3 (Good Health and Well-being), poin 11 (Sustainable Cities and Communities), serta poin 17 (Partnerships for the Goals) melalui sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat. Dengan pendekatan berbasis lokal, REWANG berpotensi menjadi model pemberdayaan masyarakat yang dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia.