Temuan HDSS Sleman menunjukkan masih ada beberapa masyarakat yang belum menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Padahal, JKN merupakan komponen penting dalam mencapai Universal Health Coverage. Tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh dr. Firdaus Hafidz As Shidieq, MPH, Ph.D., mengusung penyuluhan dengan tajuk “Pentingnya Jaminan Kesehatan” kepada warga Umbulsari B, Sumberharjo, Prambanan pada 21 November lalu.
Data HDSS Sleman menunjukkan hanya 74% warga Prambanan yang memiliki asuransi kesehatan. Berangkat dari data ini, dr. Firdaus bersama HDSS Sleman menginisiasi program pengabdian masyarakat dengan judul “Mengapa Jaminan Kesehatan Penting?: Sosialisasi dan Pendampingan Program Jaminan Kesehatan Nasional untuk Mendukung Kesehatan Masyarakat di Wilayah HDSS Sleman, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan”.
Menghadirkan Yuli Setyaningrum selaku Kader JKN wilayah Bokoharjo, Prambanan, masyarakat dipaparkan materi mengenai pentingnya JKN, manfaat, cara pendaftaran dan pembayaran, serta cara mengakses layanan JKN online. Sementara, tim pengabdian menampilkan video pentingnya jaminan kesehatan dan cara mengakses Chika dan Pandawa, aplikasi yang diluncurkan oleh BPJS Kesehatan guna memudahkan layanan administrasi via daring.
Ada 3 alasan kenapa masyarakat harus menjadi peserta JKN, yaitu perlindungan, gotong-royong, dan kepatuhan. Pertama, soal perlindungan dimana program JKN-KIS bertujuan memberikan perlindungan baik untuk diri sendiri, keluarga maupun orang lain untuk mendapatkan kepastian jaminan kesehatan sehingga diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan. Kedua, dengan menjadi peserta Program JKN-KIS, maka setiap peserta yang sehat akan bergotong royong membantu peserta yang sakit. Ketiga, wujud kepatuhan dari setiap Warga Negara Indonesia terhadap perundang-undangan berupa registrasi diri dan anggota keluarganya menjadi peserta Program JKN-KIS serta mengikuti prosedur pelayanan kesehatan yang berlaku.
Fajar Agung, Dukuh Umbulsari B, mewakili warga setempat sangat menyambut kegiatan ini dan berharap adanya kegiatan ini semakin meningkatkan kesadaran warga tentang kepemilikan jaminan kesehatan. Menurut Pak Dukuh, kesertaan asuransi kesehatan ialah ibarat “sedia payung sebelum hujan”.