Pada tahun 2022 ini, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM kembali mengeluarkan bantuan dana bagi para mahasiswanya untuk memfasilitasi pelaksanaan KKN-PPM UGM. Ada total 225 juta dana dianggarkan bagi 45 unit KKN yang ingin mengoptimalkan kinerja program KKN-nya. Menyusul dibukanya skema bantuan dana ini, Unit Pengabdian FK-KMK UGM menyelenggarakan Sosialisasi Bantuan Dana KKN-PPM UGM pada Kamis, 24 Februari kemarin.
“Meningkatnya kasus COVID-19 bukan berarti kita harus menyurutkan kegiatan pengabdian. Justru di masa seperti ini kampus makin dibutuhkan kehadirannya oleh masyarakat melalui pengabdian. Dalam konteks ini, skema Hibah KKN-PPM UGM khusus dirancang agar mahasiswa yang menjalani program KKN terfasilitasi sehingga dapat menghasilkan program pengabdian yang unggul dan inovatif,” ujar dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., PhD., FRSPH. selaku Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni, dan Pengabdian Masyarakat FK-KMK UGM.
dr. Hanggoro Tri Rinonce, Sp.PA(K)., PhD. yang telah lama berkecimpung di ranah KKN, memaparkan materi utama dalam acara sore itu. Sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, KKN-PPM UGM menuntut adanya kerjasama multidisiplin antara mahasiswa dari berbagai fakultas. Pada minggu pertama KKN-PPM, mahasiswa perlu melakukan observasi dan penyusunan program. Program disusun menurut hasil diskusi dengan masyarakat, pemuka wilayah, key person, pemerintah daerah serta arahan dari dosen pembimbing lapangan. Oleh karena itu, pengajuan bantuan dana dapat dilakukan pada minggu kedua hingga keempat pelaksanaan KKN-PPM.
Dokter yang akrab disapa dr. Hengky itu juga menyebutkan contoh-contoh program KKN-PPM yang telah ia bina. Misalnya, membantu program vaksinasi dan ZeroTB, edukasi luka bakar pada pengrajin perak, pengolahan limbah masker, dan sebagainya. Materi selengkapnya termuat dalam laman berikut.