Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) turut berpartisipasi dalam Festival Pengabdian Masyarakat yang digelar pada 10 hingga 12 Desember 2024 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM ini menjadi ajang untuk memperkenalkan berbagai inovasi yang dihasilkan melalui kolaborasi antara dunia akademik, pemerintah, dan sektor swasta dalam rangka mewujudkan pengabdian yang berdampak langsung bagi masyarakat.
SDG 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Pada Jumat, 8 November 2024, HPU FK-KMK UGM kembali mengadakan acara Sarapan Sehat bersama Angkringan 8888 di Halaman Grha Wiyata, FK-KMK UGM. Kegiatan ini berhasil menarik perhatian lebih dari 300 mahasiswa, yang menikmati hidangan sehat berupa nasi kuning lengkap dengan lauk lezat, sate ayam, buah pisang, jus mangga, jus jambu, dan infused water segar. Acara ini menjadi bagian dari upaya untuk membiasakan mahasiswa menjalani pola makan sehat dan memperkenalkan gaya hidup ramah lingkungan.
Tidak hanya menyajikan makanan bergizi, acara ini juga mengedukasi mahasiswa untuk mengurangi penggunaan plastik dengan mewajibkan peserta membawa botol tumbler pribadi. Langkah ini menjadi bagian dari kampanye untuk mendukung gaya hidup yang lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan demikian, Angkringan 8888 tidak hanya mempromosikan pentingnya sarapan sehat, tetapi juga turut serta dalam upaya mengurangi jejak plastik di lingkungan kampus.
Provinsi DIY menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang menghadapi banyak hambatan dalam pengelolaan sampah. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan menjadi sentral pembuangan sampah akhir dari tiga kabupaten/kota: Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Akibatnya, terjadi tumpukan sampah sebanyak 900-ton yang tidak terolah, yang berdampak pada pencemaran udara dan air di sekitar TPST Piyungan, serta penumpukan sampah di hampir seluruh rumah tangga.
Saat ini, limbah organik, khususnya limbah organik segar seperti kulit, biji, sisa buah, sayuran, atau makanan segar lainnya yang belum tercampur bumbu dapur, dapat difermentasi menjadi garbage enzyme. Garbage enzyme ini adalah hasil fermentasi limbah organik segar yang dicampur dengan molase (sari gula tebu, gula merah, atau gula aren) dan air, kemudian disimpan selama tiga bulan pada suhu ruang (Sukrianto et al., 2023). Hasil fermentasi ini dapat dimanfaatkan sebagai pestisida alami, penambah nutrisi tanaman yang dicampurkan ke dalam air irigasi, cairan pembersih udara (air freshener/purifier), serta cairan pembersih lantai (Sukrianto et al., 2023).
Masalah gizi pada balita masih menjadi tantangan global yang perlu segera ditangani. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Provinsi D.I. Yogyakarta melaporkan prevalensi stunting dan underweight masing-masing sebesar 16,4% dan 15,1%. Salah satu penyebab malnutrisi pada balita adalah pola konsumsi pangan yang tidak memadai. Optimalisasi pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) berbasis pangan lokal yang kaya akan protein, energi, dan mikronutrien merupakan salah satu solusi untuk mendukung pertumbuhan balita.