Universitas Gadjah Mada Pengabdian
FK-KMK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Tentang Kami
    • Visi dan Misi
    • Roadmap Pengabdian kepada Masyarakat
    • Standar Pengabdian Masyarakat FK-KMK UGM
  • Pelaporan Kegiatan
  • Layanan
    • Permohonan Surat Tugas dan Sertifikat Kegiatan
    • Survei Evaluasi Mitra Abdimas
    • Bantuan Dana KKN-PPM
    • GeNose Center FK-KMK
  • Download
    • Peraturan Rektor UGM Nomor 28 Tahun 2024: Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Materi Pelatihan/Sosialisasi Abdimas
    • Modul & Manuskrip Hasil Abdimas
    • Video Hasil Abdimas
    • Luaran Bantuan Dana KKN-PPM FK-KMK
    • Frequently Asked Question
    • PowerPoint Template Pengabdian Masyarakat
  • HPU
    • Health Promoting University
    • Layanan Klinik “SEHATI” – HPU FK-KMK UGM
  • JCOEMPH
  • INAHEALTH
  • Beranda
  • SDG 3
  • SDG 3
  • hal. 5
Arsip:

SDG 3

FK-KMK UGM dan SLB N 1 Bantul Bersinergi dalam Optimalisasi Peran Orang Tua untuk Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus

2024BeritaMonev Hibah Damas 2024 Thursday, 12 September 2024

Pada Kamis, 12 September 2024, Pengabdian Masyarakat FK-KMK UGM mengadakan kegiatan dengan orang tua siswa kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar di SLB Negeri 1 Bantul. Kegiatan ini mencakup penjelasan mengenai pengisian riwayat kesehatan siswa serta materi tentang pendampingan orang tua dan gerakan sekolah sehat. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua mengenai kesehatan dan perawatan anak mereka serta pengelolaan emosi orang tua.

SLB Negeri 1 Bantul, yang berlokasi di Desa Ngetisharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan lembaga pendidikan khusus dengan fasilitas yang lengkap. Sekolah ini melayani berbagai jenjang pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan menawarkan kelas-kelas khusus yang disesuaikan dengan berbagai kebutuhan siswa, seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan autis. Selain ruang kelas, SLB Negeri 1 Bantul juga menyediakan fasilitas tambahan seperti klinik rehabilitasi, pusat sumber pendidikan inklusi, sanggar kerja, teknologi informatika, perpustakaan, asrama siswa, tempat ibadah, dan fasilitas olahraga.

Untuk mendukung pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan di SLB Negeri 1 Bantul, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menjalin kerjasama melalui MoU dengan nomor 12672/UN1.P/Dit-KAUI/HK.08.00/2022. Kerjasama ini merupakan bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi UGM dan bertujuan untuk memberikan kontribusi pada pendidikan inklusi dan pengabdian masyarakat. Pada tahun 2023, UGM melalui Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Departemen Keperawatan Anak dan Maternitas, serta Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas FK-KMK UGM melakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat di SLB Negeri 1 Bantul.

Kegiatan pengabdian tersebut mencakup Focus Group Discussion (FGD) dengan orang tua/wali siswa untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang dihadapi dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus. Selain itu, dilakukan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksual remaja disabilitas intelektual, kondisi psikologi anak berkebutuhan khusus, serta pertolongan pertama kegawatdaruratan. Inisiasi pembuatan catatan kesehatan elektronik juga dilakukan untuk meningkatkan sistem pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan rutin di SLB Negeri 1 Bantul.

Meski berbagai permasalahan telah ditangani melalui edukasi dan pelatihan, masih ada beberapa isu yang belum sepenuhnya diatasi, termasuk masalah kesehatan fisik dan psikologis anak, kesehatan mental orang tua, serta perawatan anak berkebutuhan khusus. Tahun ini, fokus pengabdian diarahkan pada penanganan masalah kesehatan yang belum ditindaklanjuti, dengan menekankan penguatan keluarga melalui pelatihan dan implementasi sistem pencatatan kesehatan elektronik yang lebih efisien.

Prof. dr. Mei Neni Sitaresmi, Ph.D., Sp.A(K), ketua kegiatan pengabdian masyarakat, melalui kegiatan ini mendukung pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 10 (Berkurangnya Kesenjangan), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Dengan kerjasama ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesehatan anak berkebutuhan khusus dan orang tua di SLB Negeri 1 Bantul.

 

Evaluasi Monev Penerima Hibah Damas Abdimas 2024

2024BeritaMonev Hibah Damas 2024 Wednesday, 11 September 2024

Pada 9 September 2024, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan evaluasi monev (monitoring dan evaluasi) untuk hibah dana pengabdian masyarakat 2024 di Gedung Tahir, FK-KMK UGM. Acara ini bertujuan memberikan umpan balik kritis kepada penerima hibah yang telah menyelesaikan laporan sementara sebesar 70%, serta mendorong mereka yang belum memulai kegiatan untuk segera aktif.

Laporan sementara yang mencapai angka 70% adalah syarat penting untuk pencairan sisa dana sebesar 30%. Evaluasi menunjukkan bahwa beberapa laporan yang diajukan masih belum memenuhi standar ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas laporan akhir dan memastikan bahwa seluruh program pengabdian masyarakat berjalan sesuai dengan rencana.

Tim pengabdian masyarakat FK-KMK UGM yang terdiri dari para ahli seperti Tony Arjuna M.NutDiet, PhD, AN, APD, dr. Hanggoro Tri Rinonce, Ph.D., Sp.PA(K), Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes, dan Ema Madyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D., hadir untuk memberikan masukan langsung kepada masing-masing penerima hibah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas dan dampak dari setiap proyek pengabdian masyarakat yang didanai oleh hibah ini.

Acara ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 mengenai Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta SDG 11 tentang Kota dan Pemukiman Berkelanjutan. Dengan meningkatkan kualitas pelaporan dan implementasi proyek, diharapkan kontribusi terhadap masyarakat dan pencapaian tujuan global tersebut dapat lebih optimal.

Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan para penerima hibah dapat menyempurnakan laporan mereka dan melanjutkan kegiatan dengan lebih efektif, sehingga program pengabdian masyarakat UGM dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.

 

Pelatihan Posbindu untuk Kader Fakultas Kehutanan UGM: Meningkatkan Keterampilan Skrining Penyakit Tidak Menular

2024BeritaHPU Friday, 6 September 2024

Tim Pokja Posbindu dan Literasi Kesehatan dari Health Promoting University (HPU) FK-KMK UGM menyelenggarakan pelatihan Posbindu bagi kader di Fakultas Kehutanan UGM pada 4 – 5 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader dalam melakukan skrining serta deteksi dini penyakit tidak menular (PTM). Melalui pelatihan ini, diharapkan kader-kader Fakultas Kehutanan dapat lebih siap dan tanggap dalam menjalankan peran mereka di Posbindu PTM.

Pelatihan dibagi menjadi dua hari dengan format yang komprehensif. Pada hari pertama, peserta mendapatkan berbagai materi penting seperti pengenalan tentang Health Promoting University (HPU), prosedur operasional di Posbindu, hingga keselamatan kerja serta protokol keselamatan (safety) yang wajib dipatuhi selama pelaksanaan Posbindu. Hari kedua difokuskan pada praktek langsung, di mana kader-kader diajak untuk menerapkan teori yang telah dipelajari dengan simulasi layanan Posbindu di lingkungan kampus. Dengan adanya praktek langsung ini, para kader mendapatkan pengalaman nyata dalam mengelola Posbindu, sehingga lebih siap untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas di fakultas mereka.

Pelatihan ini sejalan dengan pencapaian beberapa target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 yang berfokus pada kehidupan sehat dan kesejahteraan. Dengan meningkatkan kemampuan kader dalam skrining PTM, kegiatan ini mendukung pencegahan penyakit dan promosi kesehatan di lingkungan kampus. Selain itu, melalui pemberdayaan kader-kader kampus, pelatihan ini turut mendukung SDG 4, yaitu pendidikan berkualitas, dengan meningkatkan literasi kesehatan serta keterampilan praktis para peserta. Komitmen HPU FK-KMK UGM untuk terus bekerja sama dengan fakultas-fakultas dalam mengelola Posbindu juga mendukung SDG 17, yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan, dengan menguatkan kolaborasi antarunit dalam mendukung kesehatan bersama.

Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan HPU FK-KMK UGM dalam mempromosikan kesehatan dan pencegahan PTM di lingkungan kampus. Melalui pelatihan ini, diharapkan kader-kader Posbindu di Fakultas Kehutanan dapat berperan aktif dalam menjaga kesehatan sivitas akademika, sekaligus mendukung upaya pencegahan penyakit tidak menular yang sering kali terabaikan. (penulis: Dea Wahyu Lestyarini)

Optimalisasi Pengolahan MP-ASI Kaya Protein Berbasis Pangan Lokal sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Asupan Gizi Balita

2024BeritaKegiatan Monday, 2 September 2024

Masalah gizi pada balita masih menjadi tantangan global yang perlu segera ditangani. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Provinsi D.I. Yogyakarta melaporkan prevalensi stunting dan underweight masing-masing sebesar 16,4% dan 15,1%. Salah satu penyebab malnutrisi pada balita adalah pola konsumsi pangan yang tidak memadai. Optimalisasi pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) berbasis pangan lokal yang kaya akan protein, energi, dan mikronutrien merupakan salah satu solusi untuk mendukung pertumbuhan balita.

Untuk memenuhi kebutuhan ini, tim pengabdian masyarakat dari Departemen Gizi Kesehatan, yang diketuai oleh Farah Faza, S.Gz., M.Gizi, dan didukung oleh anggota seperti Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi, RD, Thalia Naziha, STP, M.Sc., MBA, Dr. Artnice Mega Fathima, S.Si., M.Eng., serta staf tenaga kependidikan dan alumni Fina Cahya H., S.Gz., RD dan Diana Citrasari, S.Gz., RD, bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Gizi Kesehatan (HIMAGIKA), mengadakan kegiatan edukatif pada 1 September 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kapanewon Moyudan, Sleman, khususnya di Dusun Malangan, Sumberagung, yang telah menjadi lokasi tetap kegiatan PkM sejak tahun 2020 hingga 2022. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemaparan dan pelatihan penyusunan variasi menu serta pengolahan MP-ASI kaya protein berbasis pangan lokal. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Rahadyana Muslichah, S.Gz., M.Sc., dosen di Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM. Pelatihan ini ditujukan bagi ibu-ibu muda dan kader posyandu setempat. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi dan dilanjutkan dengan sesi praktik pembuatan MP-ASI menggunakan bahan pangan lokal. Para peserta antusias mengikuti kegiatan ini karena menu yang diajarkan mudah diterapkan dan menggunakan bahan-bahan lokal yang terjangkau di pasar.

Pelatihan mengenai MP-ASI ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 (Tanpa Kelaparan/Zero Hunger) dengan pelatihan dan praktik MP-ASI yang berfokus pada pemberian makanan bergizi yang tepat untuk bayi dan balita, berkontribusi dalam peningkatan kualitas gizi anak, mengurangi angka malnutrisi dan stunting, serta memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang memadai selama masa pertumbuhan penting; SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan/Good Health and Well-being), dimana MP-ASI yang baik dapat mendukung perkembangan kesehatan yang optimal, termasuk pertumbuhan fisik dan kognitif anak, serta mengurangi risiko masalah kesehatan seperti kekurangan gizi dan infeksi; dan SDG 12 (Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab/Responsible Consumption and Production), melalui pemanfaatan bahan pangan lokal yang bergizi serta pengurangan pemborosan makanan menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Pelatihan ini memperkenalkan cara mengolah makanan pendamping ASI secara efisien, sehingga membantu mengurangi sisa makanan dan memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim berharap dapat meningkatkan kualitas hidup warga Dusun Malangan, khususnya dalam aspek gizi balita. (Kontributor: Fina Cahya Hasanah/Editor: Farah Faza).

Mengabdi di Bumi Cendrawasih untuk Mencegah Stunting dan Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kampung Marsi dan Sisir

2024BeritaKegiatanKKN-PPM FK-KMK UGM Monday, 2 September 2024

Kampung Marsi dan Sisir merupakan dua kampung yang terletak di Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Berdasarkan data Kemendagri pada tahun 2020, Kampung Marsi memiliki luas wilayah 46,39 km2 dengan kepadatan penduduk sebanyak 12 jiwa/km2. Sementara itu, berdasarkan data Kemendagri pada tahun 2020, Kampung Sisir memiliki luas wilayah 158,02 km2 dengan kepadatan penduduk sebanyak 2 jiwa/km2.

Kondisi geografis yang dikelilingi lautan menjadikan kedua kampung tersebut memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Berbekal dari permasalahan stunting, kesehatan, dan potensi lokal yang ada di kedua kampung tersebut, Tim KKN-PPM UGM Unit PB-005 Periode II 2024 melakukan program pengabdian masyarakat selama kurang lebih 50 hari di Kampung Marsi dan Sisir. Sebanyak 29 mahasiswa dari berbagai program studi mengabdi dan menerapkan berbagai bidang keilmuannya untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada dan mengoptimalkan potensi di kedua kampung tersebut.

Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Prof. Drs. Koentjoro. MBSc., PhD.,Psikolog. Tim KKN Unit PB-005 mengawali programnya dengan melakukan survey ke Kampung untuk mengetahui kebutuhan masyarakat Kampung Marsi dan Sisir. Hal tersebut dilakukan supaya program kerja mahasiswa KKN-PPM UGM tepat sasaran dan bermanfaat untuk masyarakat di kedua kampung tersebut. Topografis Kampung Marsi dan Sisir yang berada di lautan dengan bukit yang tinggi mengakibatkan anggota tim KKN-PPM UGM Unit PB-005 harus melewati jalan yang cukup ekstrim menuju kota saat akan membeli keperluan program kerja. Selain itu, letak geografis Kampung Sisir yang dikelilingi lautan menjadikan anggota tim yang ditempatkan di kampung tersebut harus menggunakan longboat untuk bepergian dimana penyebrangan menggunakan longboat harus memerhatikan kondisi pasang dan surutnya air laut sehingga akses di Kampung Sisir lebih sulit.

Meskipun hidup selama 50 hari dengan kondisi serba keterbatasan, tim ini mampu melaksanakan berbagai program kerja dengan tujuan untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan Masyarakat Kampung Marsi dan Sisir. Program kerja di bidang kesehatan yang sudah dilaksanakan di antaranya yaitu Healthy MarSisir: Cek Kesehatan Gratis di Kampung Marsi dan Sisir, MarSisir Cegah Stunting: Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan MP-ASI Kaya Protein Hewani Berbahan Pangan Lokal untuk Cegah Stunting, MarSisir Cegah Stunting: Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan PMT Balita Berbahan Pangan Lokal, MarSisir Cegah Stunting: Sosialisasi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan Perawatan BBL (Bayi Baru Lahir), Dokter Kecil MarSisir, MarSisir P3K Kit, MarSisir Oral Care: Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut, serta Praktik Gosok Gigi Bersama, dan MarSisir Skin Protection: Edukasi
Perlindungan Kesehatan Kulit dan Penggunaan Sunscreen bagi Remaja di daerah Pesisir.

Melalui program-program yang sudah dijalankan, tim KKN-PPM UGM Unit PB-005 berharap agar program yang dilaksanakan mampu membantu mencegah stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan Masyarakat Kampung Marsi dan Sisir. Selain itu, tim ini juga berharap agar pengabdian mereka selama 50 hari dapat membuka wawasan masyarakat agar lebih memperhatikan Pola Hidup Bersih dan Sehat, serta mampu menjadi masyarakat yang lebih mandiri khususnya di bidang kesehatan. Program kkn ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan)

Cerita Pengabdian Kluster Medika di Tobelo, Halmahera Utara

2024BeritaKKN-PPM FK-KMK UGM Thursday, 29 August 2024

Maluku Utara adalah provinsi di Indonesia yang kaya akan budaya, sumber daya alam, dan potensi daerah yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Wisata alam meliputi wisata hutan, wisata bahari, wisata pertanian, wisata cagar alam, dan sebagainya. Provinsi ini juga memiliki kekayaan budaya dengan sejarah yang kaya dan beragam, serta tradisi dan kebudayaan yang unik berupa benteng atau monumen peninggalan sejarah yang terletak di seluruh kota dan kabupaten di Maluku Utara.

Kabupaten Halmahera Utara memiliki banyak objek wisata yang tersebar di beberapa kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Tobelo. Akan tetapi, pengelolaan pariwisata ini masih kurang optimal karena kurangnya infrastruktur, sarana akomodasi, sumber daya manusia, produk wisata, dan pemasaran wisatanya. Kondisi geografis wilayah ini memungkinkan terjadi bencana alam, seperti adanya abu vulkanik dari Gunung Dukono, gempa bumi, dan banjir. Di sektor kesehatan, perlu adanya peningkatan dari berbagai aspek. Pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit terbatas sehingga kurang menjangkau daerah terpencil. Kehidupan masyarakat yang sangat sederhana juga menyebabkan pola pikir mereka tidak sampai pada level mengejar layanan kesehatan. Tingkat pengetahuan masyarakat belum sepenuhnya paham mengenai masalah kesehatan sehingga dapat berpengaruh pada kebiasaan salah setiap harinya.

Oleh karena itu, melalui kegiatan KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2024 ini, dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Prof. Dr. Tri Kuntoro Priyambodo. M.Sc., kami menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan kebutuhan warga Desa Wosia, Desa Gura, Desa Rawajaya, dan Desa Gosoma, khususnya di bidang kesehatan. Program kerja yang telah terlaksana bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pertolongan pertama di tempat wisata,
mahasiswa klaster medika memberikan penyuluhan dan simulasi mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat wisata. Untuk membentuk pola makan sehat sejak dini, diadakan edukasi mengenai pentingnya makanan SEHATI (Sehat dan Bergizi) di sekolah dasar disertai permainan interaktif yang bertujuan untuk menarik minat anak-anak dalam mempelajari pentingnya konsumsi makanan sehat dan bergizi. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam bentuk kegiatan “Fun and Learn” yang interaktif dan menyenangkan juga diselenggarakan dalam ruang lingkup di lingkungan sekolah, sehingga anak-anak dapat memahami dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, PHBS juga terkait edukasi rumah bebas asap rokok. Edukasi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari dampak buruk asap rokok, sehingga mendukung kesehatan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

Klaster Medika juga memberikan sosialisasi mengenai stunting dan cara-cara untuk mencegah serta menanggulanginya, dengan harapan dapat menurunkan angka stunting di wilayah Tobelo. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan program optimalisasi pelayanan posyandu untuk ibu hamil dan balita. Puncak dari rangkaian program kerja, Klaster Medika yaitu menyelenggarakan Pekan Terarah Hara yang menjadi rangkaian dalam kegiatan “Festival Pijar Hibualamo” yang menawarkan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Pemeriksaan ini meliputi pengukuran tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol, yang bertujuan untuk mendeteksi dini berbagai penyakit dan memberikan rujukan untuk penanganan lebih lanjut. Melalui berbagai program ini, Klaster Medika berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Tobelo, Halmahera Utara, dengan pendekatan yang edukatif, preventif, dan partisipatif. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Program Medika dalam kegiatan KKN-PPM ini berlangsung selama dua bulan yaitu Juli-Agustus 2024. kegiatan ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Membangun Generasi Sehat di Nusa Penida: Kolaborasi KKN untuk Masa Depan Lebih Baik

2024BeritaKegiatanKKN-PPM FK-KMK UGM Thursday, 29 August 2024

Terkenal akan keindahan alamnya, Pulau Nusa Penida juga menyimpan potensi luar biasa dalam sektor pertanian dan perikanan. Namun, di balik pesona alam dan budaya lokal yang unik, pulau ini menghadapi tantangan serius dalam bidang kesehatan. Di Kecamatan Nusa Penida, dua desa yang menjadi fokus KKN kelompok mahasiswa, yaitu Desa Toyapakeh dan Desa Sakti, mencerminkan permasalahan ini.

Warga di desa-desa tersebut seringkali harus menempuh jarak hingga 6 kilometer hanya untuk mencapai puskesmas terdekat. Situasi ini membuat banyak dari mereka enggan memeriksakan kesehatan, lebih memilih mengandalkan perawat dan bidan setempat. Selain itu, pengetahuan masyarakat mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan gizi seimbang masih rendah, yang menyebabkan rentannya kesehatan anak-anak dan lansia.

Dalam upaya menjawab tantangan ini, dengan bimbingan Ibu Ir. Kurnia Widiastuti, S.T., M.T., IPM, tim KKN menyusun program-program inovatif. Salah satunya adalah pembentukan Tenaga Kesehatan Cilik (Nakes Cilik) di SD Negeri 6 Sakti. Program ini melibatkan pelatihan bagi siswa untuk menjadi kader kesehatan, mencakup berbagai aspek kesehatan seperti PHBS, sanitasi, dan pertolongan pertama. Diharapkan, para Nakes Cilik ini akan menjadi agen perubahan yang menyebarkan pengetahuan kesehatan di lingkungan mereka.

Di sisi lain, di Desa Toyapakeh, perhatian juga diberikan pada kesehatan mental remaja. Program edukasi kesehatan mental yang baru saja diluncurkan membantu remaja menghadapi tekanan sosial dan akademis. Kesehatan mental yang sering kali terabaikan, kini menjadi fokus utama, dengan para peserta belajar cara menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental serta teknik coping yang sehat. Respons positif dari para remaja menunjukkan betapa pentingnya program ini.

Tidak hanya anak-anak dan remaja, tetapi program ini juga menyasar masyarakat dewasa, terutama lansia, di Desa Sakti. Dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes, tim KKN mengadakan medical check-up gratis. Pemeriksaan ini memungkinkan deteksi dini potensi penyakit kronis dan mendapatkan penanganan lebih cepat. Selain itu, kegiatan senam bersama berhasil menarik partisipasi aktif dari kelompok lansia, menciptakan suasana kebersamaan yang inspiratif.

Dengan berbagai inisiatif ini, harapan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Nusa Penida semakin mendekati kenyataan. Komitmen mahasiswa dan dukungan masyarakat lokal diharapkan dapat menciptakan perubahan yang signifikan, menjadikan Nusa Penida tidak hanya destinasi wisata, tetapi juga contoh nyata upaya meningkatkan kesehatan komunitas. Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan SDG 17 ( Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Membangun Kesadaran Pentingnya Kesehatan dan Gizi dalam Upaya Mengatasi Stunting serta Meningkatkan Kesehatan di Kecamatan Pangalengan

2024BeritaKKN-PPM FK-KMK UGM Wednesday, 28 August 2024

Setiap tahunnya, Universitas Gadjah Mada memiliki program pengabdian masyarakat bagi mahasiswa melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM). Dengan semangat mendukung perbaikan tingkat kesehatan, Tim KKN-PPM UGM 2024 telah menyelenggarakan program kerja yang berdampak positif bagi Desa Banjarsari dan Desa Wanasuka di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dalam kenyataannya, Kecamatan Pangalengan menjadi salah satu lokus stunting karena berdasarkan data prevalensi stunting Kabupaten Bandung di tahun 2023 dinilai cukup tinggi, yaitu sebesar 29,2%. Hal ini menjadi salah satu concern dari tim Lokaraya Pangalengan dalam menentukan program kerja yang dapat berdampak terhadap perbaikan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini termasuk dalam KKN-PPM UGM Periode 2 yaitu mulai Bulan Juli-Agustus 2024. Selama kurang lebih 56 hari, mahasiswa memberikan kontribusi terbaiknya di Desa Banjarsari dan Wanasuka, Pangalengan, Bandung

Secara garis besar, program yang dilaksanakan terbagi dalam 3 bidang, yaitu kesehatan gigi, kefarmasian, dan gizi. Dalam bidang kesehatan gigi, diberikan penyuluhan kesehatan gigi dan pencegahan oral bad habit yang dapat merusak gigi. Kesehatan gigi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi stunting pada anak. Pada desa Banjarsari sendiri merupakan desa dengan lokus stunting di Jawa Barat. Dengan adanya penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak diharapkan menjadi program preventif yang dapat dilakukan sebagai salah satu upaya pengendalian stunting di Desa Banjarsari. Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi juga bertujuan untuk membuat anak-anak sadar akan pentingnya kesehatan gigi sehingga mereka lebih menjaga kebersihan rongga mulut.

Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi yang dilakukan berupa edukasi melalui story telling menggunakan boneka jari dan kampanye PERI GIGI melalui gerakan sikat gigi bersama menggunakan model gigi. Sementara itu, program pencegahan oral bad habit diberikan berupa edukasi dengan harapan anak-anak dapat memahami pentingnya PHBS terhadap kesehatan rongga mulut sehingga dapat menjadi langkah awal dalam upaya penurunan prevalensi stunting serta penurunan prevalensi karies di lokasi KKN tersebut. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini juga dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi pada anak.

Dalam bidang kefarmasian, program kerja yang dilaksanakan sebagian besar berupa penyuluhan diantaranya terkait cerdas dalam berswamedikasi dan DAGUSIBU, pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi rematri, serta pencegahan penyakit tidak menular (PTM) bagi lansia. Dalam pelaksanaan penyuluhan swamedikasi dan DAGUSIBU, dilakukan secara door to door ke rumah warga yang tergolong dalam usia pra lansia dan lansia. Pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang masih kurang tepat dalam melakukan swamedikasi maupun menggunakan hingga memusnahkan obat. Harapannya dengan edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam berswamedikasi.

Selain itu, melalui penyuluhan pentingnya konsumsi TTD, diharapkan para remaja putri dapat menjaga kesehatan dan mencegah anemia melalui konsumsi tablet tambah darah dan gizi seimbang. Pencegahan penyakit tidak menular juga menjadi perhatian bagi tim ini. Pencegahan PTM dilaksanakan berupa kegiatan penyuluhan kepada warga serta layanan pemeriksaan kesehatan bersama puskesmas keliling guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Adanya kegiatan ini berdampak positif bagi warga untuk lebih aware terhadap kondisi kesehatan mereka.

Dalam bidang gizi, program kerja yang dilaksanakan difokuskan pada peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait isu kesehatan dan gizi seperti sosialisasi menghindari pernikahan dini dalam mencegah risiko stunting yang ditujukan kepada remaja SMP dan SMA, pelatihan pembacaan label nutrisi pada makanan kemasan, gizi seimbang untuk anak sekolah, keutamaan teh dan khasiatnya untuk siswa SDN 01 Srikandi, serta pemenuhan gizi seimbang pada lansia dalam menjaga imun dan mengurangi risiko penyakit dengan bantuan media leaflet dan dilakukan secara door to door untuk memastikan terjadinya interaksi yang lebih signifikan dengan para lansia. Selain itu, terdapat program demonstrasi pembuatan MP-ASI dan cemilan bergizi seimbang dengan bahan lokal untuk para ibu dan calon ibu dengan bantuan media leaflet agar mudah dipahami dan materi dapat dilihat di kemudian hari.

Secara keseluruhan program kerja yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan serta menjadi salah satu upaya dalam menurunkan angka stunting. Sebagai saran, penting untuk memperkuat infrastruktur dan akses terhadap layanan kesehatan untuk penanganan yang lebih optimal serta keberlanjutan program edukasi gizi dan kesehatan untuk menumbuhkan kebiasaan baik masyarakat. Kegiatan KKN ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDG 3) dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (SDG 17).

Meningkatkan Kesadaran Kesehatan dan Mencegah Penyakit Tidak Menular: HPU FK-KMK UGM Gelar Bakti Sosial di Desa Jugang

2024BeritaHPU Saturday, 24 August 2024

Tim Pokja Posbindu dan Literasi Kesehatan dari Health Promoting University (HPU) FK-KMK UGM sukses melaksanakan kegiatan bakti sosial di Desa Jugang, Pangukan, Sleman pada Jumat (24/08). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, khususnya dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) yang banyak dialami oleh masyarakat setempat.

Desa Jugang memiliki prevalensi cukup tinggi terhadap beberapa masalah kesehatan seperti hipertensi, kolesterol, asam urat, dan gula darah yang tinggi. Sebagai upaya untuk menekan risiko-risiko tersebut, kegiatan bakti sosial ini melibatkan serangkaian pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran antropometri, pengecekan tekanan darah, serta pengujian kadar asam urat, kolesterol, dan gula darah. Pemeriksaan ini diharapkan dapat membantu masyarakat lebih memahami kondisi kesehatan mereka sehingga dapat mengambil langkah-langkah preventif yang tepat.

Selain pemeriksaan kesehatan, edukasi tentang gaya hidup sehat juga menjadi fokus utama kegiatan ini. Salah satu sesi edukasi yang menarik perhatian masyarakat adalah materi tentang pertolongan pertama pada serangan jantung mendadak. Sesi ini dipandu oleh Bapak Sutono, S.Kp., M.Sc., M.Kep., seorang praktisi kesehatan dari FK-KMK UGM, yang memberikan panduan interaktif dan simulasi pertolongan pertama. Langkah-langkah krusial ini diharapkan bisa membantu masyarakat dalam menangani situasi darurat sebelum tenaga medis tiba.

Kegiatan bakti sosial pemeriksaan kesehatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Desa Jugang, tetapi juga mendukung pencapaian beberapa target Sustainable Development Goals (SDGs). Secara khusus, kegiatan ini mendukung SDG 3, yang berfokus pada kehidupan sehat dan kesejahteraan bagi semua, dengan memberikan akses pemeriksaan kesehatan dan edukasi pencegahan penyakit tidak menular. Selain itu, melalui penyuluhan dan edukasi kesehatan, kegiatan ini turut mendukung SDG 4, yaitu pendidikan berkualitas, dengan meningkatkan literasi kesehatan masyarakat. Keterlibatan HPU FK-KMK UGM dalam kemitraan dengan masyarakat setempat juga berkontribusi pada SDG 17, yakni memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan bersama dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan komunitas.

Masyarakat Desa Jugang menyambut baik kegiatan bakti sosial ini. Banyak peserta yang mengaku merasa terbantu dengan adanya skrining kesehatan awal serta informasi yang didapatkan selama acara. Pemeriksaan yang dilakukan memberikan pemahaman lebih dalam tentang kondisi kesehatan individu, sementara edukasi tentang pola hidup sehat dan penanganan darurat memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi kesejahteraan jangka panjang, serta diharapkan masyarakat Desa Jugang dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan, melakukan pemeriksaan rutin, serta mengambil langkah preventif untuk menghindari penyakit tidak menular. (Penulis: Dea Wahyu Lestyarini)

Edukasi Diabetes Melitus di DIY: Langkah Penting untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit

2024BeritaKegiatanMonev Hibah Damas 2024 Monday, 12 August 2024

Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada menggelar program edukasi dan pelatihan perawatan luka diabetes bagi ibu-ibu PKK di Senoboyo, Banyurejo, Sleman, DIY. Kegiatan yang dipimpin oleh dr. Mia Munawaroh Yuniyanti, M.Biomed ini meliputi materi tentang pencegahan dan penanggulangan diabetes, serta pelatihan perawatan luka oleh Azimatunnisa, S.Kep.Ns., seorang perawat RSUP Dr. Sardjito. Edukasi ini bertujuan agar peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam keluarga dan lingkungan sekitar untuk mencegah dan mengelola diabetes secara lebih efektif.

Diabetes melitus (DM) kini menjadi salah satu masalah kesehatan yang semakin meresahkan di Indonesia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023, prevalensi DM di Indonesia meningkat dari 1,5% pada tahun 2018 menjadi 1,7% pada 2023 untuk semua umur, dan dari 2,0% menjadi 2,2% pada usia 15 tahun ke atas. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), prevalensi ini bahkan mencapai angka 2,9%, lebih tinggi dari tingkat nasional. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan angka ini, peran serta masyarakat tetap menjadi faktor utama dalam pengendalian DM dan pencegahan komplikasi yang ditimbulkannya.

Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari kondisi kesehatannya karena kurangnya pemahaman tentang penyakit ini, yang sering kali baru terdeteksi setelah komplikasi muncul. Di antara komplikasi yang paling umum adalah luka diabetik, yang jika tidak dirawat dengan baik dapat memperburuk kondisi pasien. Salah satu cara untuk mengurangi dampak diabetes adalah dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama ibu rumah tangga, tentang faktor risiko, gejala, pencegahan, dan perawatan luka diabetes. Melalui pemahaman yang lebih baik, keluarga dapat membantu mengelola kondisi diabetes sejak dini, mengurangi komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pengendalian diabetes di masyarakat. Peningkatan pengetahuan yang tercatat sebesar 74% setelah pelatihan menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan cukup efektif. Dengan demikian, diharapkan ibu-ibu PKK dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan informasi penting tentang diabetes, sehingga pencegahan dan penanganan penyakit ini dapat dilakukan lebih dini, mengurangi angka kejadian komplikasi, dan berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs, khususnya dalam memastikan kesehatan yang baik dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua.

1…34567…10

Berita Terakhir

  • Penguatan Kapasitas Kepemimpinan Middle Manager Rumah Sakit Pendidikan Melalui Pendekatan Meta Leadership
  • Mengurangi Gejala Nyeri dengan Terapi Su Jok Pada Peserta PROLANIS di Dukuh Ngimbangan, Yogyakarta”
  • Pembukaan Dies Natalis ke-76 UGM: Kampus Sehat, Pilar Kemandirian dan Ketahanan Bangsa
  • Pemberdayaan Masyarakat Melalui REWANG: Inovasi FK-KMK UGM untuk Penguatan Kesehatan Pangan di Dusun Sompok dan Dusun Jati, Bantul
  • FK-KMK UGM Dorong Kampung Sehat Tanpa Minuman Berpemanis di Kelurahan Demangan
Universitas Gadjah Mada

Kontak: (0274) 560300 ext 206

e-mail: pengabdian.fkkmk@ugm.ac.id

Instagram: pengabdianfkkmkugm

Alamat kantor: Gedung KPTU lantai 2, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY