Universitas Gadjah Mada Pengabdian
FK-KMK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Tentang Kami
    • Visi dan Misi
    • Roadmap Pengabdian kepada Masyarakat
    • Standar Pengabdian Masyarakat FK-KMK UGM
  • Pelaporan Kegiatan
  • Layanan
    • Permohonan Surat Tugas dan Sertifikat Kegiatan
    • Survei Evaluasi Mitra Abdimas
    • Bantuan Dana KKN-PPM
    • GeNose Center FK-KMK
  • Download
    • Peraturan Rektor UGM Nomor 28 Tahun 2024: Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Materi Pelatihan/Sosialisasi Abdimas
    • Modul & Manuskrip Hasil Abdimas
    • Video Hasil Abdimas
    • Luaran Bantuan Dana KKN-PPM FK-KMK
    • Frequently Asked Question
    • PowerPoint Template Pengabdian Masyarakat
  • HPU
    • Health Promoting University
    • Layanan Klinik “SEHATI” – HPU FK-KMK UGM
  • JCOEMPH
  • INAHEALTH
  • Beranda
  • SDGs 3
  • SDGs 3
Arsip:

SDGs 3

Pembukaan Dies Natalis ke-76 UGM: Kampus Sehat, Pilar Kemandirian dan Ketahanan Bangsa

2025BeritaHPUKegiatan Jumat, 29 Agustus 2025

Universitas Gadjah Mada resmi membuka rangkaian Dies Natalis ke-76 pada Jumat (29/8) di Balairung UGM dengan mengusung tema “Kampus Sehat, Pilar Kemandirian dan Ketahanan Bangsa.” Tema ini menggarisbawahi pentingnya kesehatan sebagai dasar dalam membangun ketangguhan bangsa sekaligus mencetak sumber daya manusia yang unggul. Suasana pembukaan berlangsung meriah dengan senam bersama, yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan, donor darah, serta peluncuran video Senam Sensasi.

FK-KMK UGM turut berkontribusi aktif dalam rangkaian pembukaan ini dengan menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan. Melalui tim Posbindu dan dukungan Departemen Mata, Dermatologi dan Venereologi (DV), serta Telinga, Hidung, Tenggorokan, Bedah Kepala dan Leher (THT-KL), fakultas mendampingi sivitas akademika dalam melakukan skrining dan pemeriksaan kesehatan. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata peran FK-KMK dalam mewujudkan Health Promoting University sekaligus menegaskan komitmen UGM sebagai kampus yang peduli terhadap kesehatan warganya.

Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menyampaikan bahwa kesehatan tidak hanya sebatas fisik, tetapi juga mencakup aspek mental, sosial, dan lingkungan. “Dengan sehat, perguruan tinggi dapat menjalankan mandatnya secara optimal untuk mencetak SDM berkarakter unggul,” ungkapnya. Hal senada disampaikan oleh Ketua Panitia Dies ke-76, Suryono, yang menegaskan bahwa tema tahun ini bukan hanya slogan, melainkan refleksi nyata bahwa kampus yang sehat akan melahirkan generasi muda yang tangguh dan siap menghadapi tantangan zaman.

Selain pemeriksaan kesehatan, rangkaian Dies Natalis ke-76 juga akan diisi dengan berbagai kegiatan akademik, olahraga, budaya, hingga sosial, seperti pelatihan 1.000 kader kesehatan daring, UGM Trail Run, Jalan Sehat Korpagama, gowes, pertandingan olahraga internal, hingga pagelaran seni dan Nitilaku. Dharma Wanita Persatuan turut ambil bagian melalui kegiatan anjangsana, ziarah, bakti sosial, dan talkshow kesehatan. Agenda puncak Dies nantinya ditandai dengan laporan tahunan Rektor, pidato ilmiah, serta pemberian Anugerah UGM.

Kontribusi FK-KMK UGM dalam kegiatan ini tidak hanya sebatas mendukung kesehatan sivitas, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kegiatan ini selaras dengan SDG 3 (Good Health and Well-Being) yang menekankan pentingnya hidup sehat dan sejahtera, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) melalui sinergi lintas fakultas, lembaga, dan masyarakat untuk membangun kampus sehat. Dengan semangat Dies ke-76, UGM meneguhkan komitmennya sebagai universitas nasional yang menyehatkan, mandiri, dan berdampak bagi bangsa. (Penulis: Dea Wahyu L)

Membangun Budaya Kesehatan Melalui “Health Promoting School”

2024BeritaMonev Hibah Damas 2024 Senin, 29 Juli 2024

Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di sekolah dengan mengusung tema “Sehat Bersama Sekolah: Membangun Budaya Kesehatan Melalui Program Health Promoting School (HPS)”. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu LHI Banguntapan, Bantul pada tanggal 19, 22, dan 29 Juli 2024.

Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes. selaku ketua kegiatan pengabdian menyampaikan konsep HPS mendorong sekolah untuk menyediakan lingkungan yang sehat, pendidikan sekolah sehat, layanan sekolah sehat, progra promosi kesehatan, program gizi dan keamanan pangan, serta promosi kesehatan mental.” Harapannya program ini menjadi gambaran dan percontohan sekolah yang mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan siswa”, imbuhnya. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Keberhasilan program Health Promoting School didukung oleh kesadaran akan pentingnya kesehatan yang dimiliki oleh warga sekolah. Topik yang diberikan selama kegiatan pengabdian progam HPS ini diantaranya Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), aktivitas fisik, pola makan sehat, anemia, dan kesehatan mental.

Senin (29/07) merupakan pertemuan ketiga kegiatan pengabdian dengan penyampaian materi terkait Pengelolaan Kesehatan Mental pada Remaja pada siswa-siswi kelas tujuh. Dua pertemuan sebelumnya siswa-siswi mendapatkan materi tentang anemia serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pada pertemuan ketiga ini tim pengabdian menghadirkan psikolog sebagai pembicara dari Yayasan Metamorfosa. Kolaborasi mitra merupakan bentuk mendukung pencapaian SDGs nomor ke tujuh belas yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes menyampaikan diakhir program, rencananya akan membuat policy brief sehingga bisa digunakan untuk mengadvokasi pembuat kebijakan. Harapannya, dengan adanya percontohan Health Promoting School bisa diterapkan dibeberapa sekolah lainnya, sehingga penerapan pola hidup sehat serta pencegahan penyakit dapat dilakukan sejak dini.

 

Pawiyatan Mulya: Sekolah Lansia Aktif Korpagama UGM

2024Berita Jumat, 26 Juli 2024

Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan melaksanakan kegiatan Sekolah Sehat pada 24 Juli 2024 di Klinik Korpagama UGM. Kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat  rangkaian Sekolah Sehat Lansia  yang dilakukan rutin setiap seminggu sekali selama 8 pertemuan.

Dr. Sri Mulyani, S.Kep., Ns. M.Ng menginisiasi program Sekolah Lansia Sehat “Pawiyatan Mulya” sebagai upaya untuk mewujudkan lansia ehat dan aktif. Kegiatan ini berkolaborasi dengan klinik Korpagama UGM. Klinik ini telah memiliki layanan Prolanis, salah satu kegiatannya adalah senam kebugaran setiap Rabu pagi sehingga tim pengabdian masuk memberikan materi untuk sekolah lansia di hari yang sama.

Pada 24 Juli 2024, setelah lansia melakukan senam kebugaran bersama, selanjutnya  diteruskan dengan pemberian materi tentang Diet pada Lansia dengan Diabetes Melitus dan Hipertensi yang disampaikan oleh Ema Madyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes, Ph.D. Sebagian lansia telah memiliki penyakit komorbid sehingga salah satu tujuan pemberian materi untuk mengontrol kondisi tersebut.

Program sekolah lansia aktif dijadwalkan berlangsung selama 90-120 menit setiap sesi, sebanyak 8 kali pertemuan, pada hari Rabu mulai 3 Juli 2024 di Klinik Korpagama UGM. Setiap sesi dimulai dengan senam rutin sebelum materi diberikan, dan setiap pertemuan juga menyertakan aktivitas bermakna. Aktivitas ini bertujuan untuk mempererat hubungan sosial dan meningkatkan kesejahteraan emosional lansia. Penilaian pengetahuan dan kebahagiaan lansia dilakukan di awal program dan akan diulang pada pertemuan terakhir ke-8.

Program pengabdian masyarakat ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta nomor 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Reporter: Resha Ayu)

Pemeriksaan Posbindu dan Kebugaran sesi ke-2 Khusus tim CS dan PK4L FK-KMK UGM

2024BeritaHPU Kamis, 25 Juli 2024

Tim Health Promoting University (HPU) FK-KMK UGM telah melaksanakan Pemeriksaan Posbindu dan Kebugaran sesi ke-2 khusus untuk unit Cleaning Service (CS) dan Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L). Dipilihnya kedua unit tersebut karena tim CS dan tim PK4L merupakan bagian integral dari FK-KMK yang memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan keselamatan di lingkungan FK-KMK UGM. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran fisik dandiharapkan dapat berdampak langsung pada kualitas pelayanan dan produktivitas kerja, sehingga membantu mereka dalam menjaga kesehatan dan kebugaran fisik masing-masing.

Kegiatan pemeriksaan sesi ke-2 ini dilaksanakan pada Rabu, 24 Juli 2024 di Klinik SEHATI pada pukul 08.30 – 10.00 WIB dengan melibatkan 10 peserta dari tim CS dan tim PK4L FK-KMK UGM. Pemeriksaan Posbindu akan menilai parameter kesehatan dasar seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat, sementara pengukuran dengan metode Six Minute Walk-Test akan digunakan untuk mengukur kebugaran fisik anggota tim. Kedua metode ini dipilih karena dapat memberikan informasi yang berguna untuk mengidentifikasi potensi masalah kesehatan dan kebugaran yang mungkin dialami oleh anggota tim CS dan PK4L.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen FK-KMK UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, serta SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Dengan memastikan lingkungan kerja yang sehat dan produktif bagi seluruh staf, FK-KMK UGM berupaya untuk menciptakan kondisi kerja yang mendukung kesejahteraan fisik dan mental para karyawan. Upaya ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan para pekerja, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan global untuk menciptakan tempat kerja yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dengan demikian, FK-KMK UGM memperlihatkan peran aktifnya dalam mewujudkan agenda pembangunan berkelanjutan melalui kebijakan dan praktek yang menempatkan kesehatan dan kesejahteraan karyawan sebagai prioritas utama. (penulis: Dea Wahyu Lestyarini)

Capacity Building “Gerakan Sekolah Sehat”

2024BeritaKegiatan Kamis, 25 Juli 2024

Tren kasus penyakit tidak menular menunjukkan kecenderungan meningkat. Tim Pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes., AIFM. menyelenggarakan workshop Capacity Building “Gerakan Sekolah Sehat” di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM pada Selasa, 23 Juli 2024 lalu.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menduduki urutan pertama sebagai provinsi dengan penyandang DM tertinggi di Indonesia. Penyakit DM kini tidak hanya menyerang kaum dewasa saja, tetapi juga pada anak. Di Indonesia, penyakit DM pada anak mencapai 2 per 100.000 jiwa. Terjadi peningkatan sebanyak 70x lipat pada tahun 2023 dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya 0,028 per 100.000 jiwa (IDAI,2023). Berdasarkan data ini, dr. Denny bersama tim HDSS melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul Penguatan Program Health Promoting School Be Active, Be Healthy di Wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Kegiatan ini memfasilitasi sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kota Yogyakarta dan Sleman dalam rangka meningkatkan kapasitas para guru dalam mengembangkan kualitas pembelajaran dan layanan pendidikan secara holistik di bidang kesehatan sekolah dan kesehatan peserta didik dalam pelaksanaan program Gerakan Sekolah Sehat (GSS). Keterlibatan dari berbagai pihak sekolah merupakan bentuk dalam mencapai Tujuan pembangunan Berkelanjutan poin ke tujuh belas yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penerapan gerakan masyarakat untuk hidup sehat (Germas) diperlukan sebagai upaya untuk pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit termasuk pada anak usia sekolah dan komunitas sekolah pada umumnya. Hal ini sejalan dengan tujuan dari Sustainable Development Goals nomor tiga yaitu mewujudkan Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Semakin masifnya dukungan, partisipasi aktif, dan pelaksanaan kemitraan strategis dari berbagai pihak, maka pada tahun 2024, Kemendikbudristek mengembangkan Kampanye Sekolah Sehat (KSS) menjadi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dengan penambahan 2 fokus sehat yaitu sehat jiwa dan sehat lingkungan sehingga pelaksanaan GSS menjadi berfokus pada 5 sehat yaitu sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa dan sehat lingkungan.

Selama ini implementasi penyelenggaraan kesehatan sekolah dan kesehatan peserta didik dilaksanakan melalui trias UKS, namun belum optimal. Beberapa kendala diantaranya, kurangnya kapasitas pembina UKS dalam pelaksanaan pembinaan dan pendampingan penerapan sekolah sehat dalam program GSS. “Sehingga menjadi penting optimalisasi peran tim pelaksana UKS di tingkat satuan pendidikan” terang Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes dalam pengantar Abdimas “Be Active Be Healthy”. Oleh karena itu, tim pengabdian membantu memfasilitasi untuk peningkatan kapasitas sekolah melalui pelatihan, bimbingan teknis, maupun pendampingan.

Hadir sebagai narasumber untuk memberikan contoh implementasi gerakan sekolah sehat oleh Dinas Pendidikan Sleman yaitu Rira Meuthia, SE. M.Pd. Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH, Ph.D memberikan materi tentang Penyakit Diabetes Melitus pada Anak sebagai upaya pencegahan sejak dini. Hadir pula Prof. dr. Mei Neni Sitaresmi, Sp.A(K)., Ph.D dan Dr.dr. Prima Dhewi Ratriningtyas, M.Biotech yang menjelaskan tentang Pentingnya Imunisasi pada Anak Usia Sekolah dan Masalah Reproduksi pada Anak.

Harapannya, dengan adanya program pengabdian masyarakat ini dapat membantu memaksimalkan kapasitas para guru terutama pelaksana UKS dalam pelaksanaan Gerakan Sekolah Sehat.

 

Pawiyatan Mulya: Perluasan Sekolah Lansia Aktif Bekerjasama dengan Klinik Korpagama UGM

2024BeritaKegiatanMonev Hibah Damas 2024 Jumat, 19 Juli 2024

Fenomena aging population merupakan tantangan serius, salah satunya di provinsi DIY yang merupakan provinsi dengan persentase jumlah lansia terbanyak di Indonesia (16,69%). Banyaknya jumlah lansia menjadi tantangan sekaligus peluang dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia serta mendorong lansia tetap aktif dan berkontribusi di masyarakat.

Salah satu upaya mewujudkan penuaan aktif bagi lansia dan upaya mendukung tujuan SDGs nomor 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDGs nomor 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, FK-KMK UGM bekerjasama dengan Prolanis Klinik Korpagama UGM melaksanakan program pengabdian masyarakat “Pawiyatan Mulya: Perluasan Sekolah Lansia Aktif Bekerjasama dengan Klinik Korpagama UGM.” Program ini diketuai oleh Dr. Sri Mulyani, S.Kep., Ns. M.Ng dan bertujuan untuk memberikan wadah para lansia agar tetap aktif, sehat, dan sejahtera di usia lanjut.

Klinik dokter keluarga Korpagama UGM merupakan pusat layanan kesehatan di kampus UGM adalah fasilitas kesehatan pertama untuk mempermudah pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat di sekitar kampus UGM, pegawai UGM beserta keluarga, dan pegawai purna tugas UGM. Layanan pada klinik ini merupakan kegiatan sosial yang berorientasi pada kepentingan kesehatan masyarakat dan merupakan upaya membangun citra pelayanan kesehatan primer untuk masyarakat. Klinik ini memiliki layanan Prolanis, dimana salah satu kegiatannya adalah senam kebugaran setiap hari Rabu pagi.

Program sekolah lansia aktif Pawiyatan Mulya mengadopsi 6 aspek “Live Well, Age Well” di Singapura dan telah disesuaikan dengan kebutuhan lansia di Klinik Korpagama UGM berdasarkan need assessment yang telah dilakukan oleh Tim Pengabmas, yaitu berfokus pada diabetes mellitus dan hipertensi. Hasil need assessment kemudian digunakan sebagai dasar penyusunan buku materi sekolah lansia. Buku materi dibagikan kepada lansia untuk dapat digunakan selama sekolah maupun dipelajari di rumah.

Kegiatan sekolah lansia aktif dilaksanakan selama 90-120 menit sebanyak 8 kali pertemuan setiap hari Rabu mulai tanggal 3 Juli 2024 di Klinik Korpagama UGM. Selain senam rutin bersama sebelum pemberian materi, kegiatan aktivitas bermakna juga diberikan pada setiap pertemuan. Aktivitas bermakna bertujuan untuk meningkatkan kedekatan dan meningkatkan kesejahteraan emosional lansia. Pengukuran pengetahuan dan kebahagiaan lansia juga dilakukan di awal pertemuan dan akan dilakukan pengukuran kembali pada pertemuan ke-8 sekolah lansia.

Selama 2 pertemuan yang telah dilakukan, lansia antusias dalam mengikuti senam bersama, mendengarkan materi, tanya jawab, dan aktif dalam sesi aktivitas bermakna.  Di luar sekolah lansia, kedekatan antar lansia semakin terbangun dengan adanya WhatsApp Group dan dibentuknya kepengurusan kelas. Metode tersebut diterapkan untuk dapat mendorong lansia berperan aktif dan meningkatkan engagement antar lansia. Setelah program sekolah lansia aktif selesai, akan dilakukan evaluasi pelaksanaan program sekolah lansia aktif “Pawiyatan Mulya” dengan peserta, pihak klinik, dan tim pengabmas untuk perbaikan program kedepan.

Pemberdayaan Kader di Sompok Imogiri: Wujudkan Desa Sehat

2024BeritaMonev Hibah Damas 2024Uncategorized Rabu, 17 Juli 2024

Sabtu 13/07, tim Klaster Biomedis FK-KMK yang diketuai oleh Prof. Dr. Dr. Irianiwati, Sp.PA.(K) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat pemberdayaan Kader Sompok Imogiri, Bantul. Kegiatan pengabdian ini merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya. Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini berfokus pada Pemberdayaan Kader balita dan lansia. Berdasarkan temuan penyakit tidak menular banyaknya masyarakat yang mengalami hipertensi dan hiperkolesterol, serta diabetes mellitus sehingga fokus kegiatan pengabdian tahun ini adalah preventif dan promotif  penyakit tidak menular. Selain itu karena adanya stunting, tim juga mengoptimalkan pemberdayaan kader balita untuk pencegahan dan penuntasan stunting.

Target utama dalam kegiatan ini adalah warga Dusun Sompok secara keseluruhan dan khususnya kader kesehatan, yang sebelumnya terutama terdiri dari ibu-ibu dan fokusnya hanya pada balita. Namun demikian, kegiatan ini mengusulkan inklusi anak remaja dan kaum ayah sebagai kader kesehatan yang dapat memperluas cakupan kesehatan, seperti kesehatan remaja, lansia, dan penyakit tidak menular.

Kegiatan pengabdian masyarakat Klaster Biomedis ini merupakan gabungan dari beberapa departemen di FK-KMK. Kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen FK-KMK dalam mencapai tujuan SDGs pada poin ke-17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Pemberdayaan kader dalam pencegahan penyakit tidak menular selaras dengan pembangunan berkelanjutan yaitu pada poin ke-3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

 

 

Skrining Sedentary Lifestyle dan Penyuluhan Penyakit Hati Non-Alkohol bagi Sivitas Akademika FK-KMK

2024BeritaMonev Hibah Damas 2024 Selasa, 16 Juli 2024

Tim Pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM melakukan skrining Sedentary Lifestyle dan Penyuluhan Penyakit Hati Non-Alkohol Non Alcoholic Fatty Liver Disease bagi sivitas akademika FK-KMK UGM.

Penyakit Perlemakan hati non-alkohol (Non Alcoholic Fatty Liver Disease/NAFLD) merupakan suatu penyakit organ hati/liver yang berhubungan erat dengan gangguan metabolisme yang meliputi resistensi insulin, diabetes melitus tipe 2, dan obesitas. Skrining faktor risiko dan deteksi dini harus dilakukan untuk mencegah kondisi semakin hari semakin memburuk, sebagaimana ketika diagnosis ditegakkan, salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah perubahan gaya hidup berupa pengurangan asupan kalori dan penurunan berat badan yang ditargetkan melalui peningkatan aktivitas fisik.

Ada beberapa faktor risiko untuk penyakit hati berlemak non-alkohol, yaitu obesitas, merokok, sedentary lifestyle, dan pola kebiasaan makan yang tidak sehat. Sedentary lifestyle merupakan jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni <1.5 METs (Metabolic Equivalent of Task). Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko Non Alcoholic Fatty Liver Disease adalah gaya hidup sedentari.

Masyarakat sasaran kegiatan ini adalah civitas akademika FK-KMK UGM, dengan fokus pada kelompok yang rentan mengalami masalah kesehatan terkait gaya hidup sedentari, yaitu civitas akademika yang mayoritas melakukan pekerjaan dengan aktivitas rendah dan terpaku pada layar monitor, serta kelompok yang kurang mendapatkan akses mengenai kesehatan. Civitas akademika FK-KMK UGM merupakan pusat budaya dan pendidikan dengan tingkat urbanisasi yang tinggi, namun juga menghadapi tantangan kesehatan seperti Fatty Liver Non Alcoholic (FLNA) yang dapat disebabkan oleh gaya hidup sedentari. Dr. dr. Lina Choridah, Sp.Rad.(K) menyampaikan berdasarkan kondisi yang ada, pentingnya untuk melakukan kegiatan pengabdian ini di lingkungan FK-KMK.

Kegiatan dilakukan pada Sabtu 13 Juli 2024 di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM. Sivitas Akademika yang hadir melakukan skrining sedentary lifestyle dengan mengisi kuesioner, melakukan pengecekan asam urat, kolesterol, gula darah, pemeriksaan USG Abdomen (kondisi hati, kandung empedu, ginjal, dan saluran kemih). Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, peserta diberikan penyuluhan mengenai Penyakit Hati Non-Alkohol Non Alcoholic Fatty Liver Disease. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi pada SDGs poin ke-3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

KOLASE (Kuat Ototnya, LAnsianya SEhat): Pelatihan Deteksi Sarkopenia dan Rapuh Pada Kader Posyandu Lansia untuk mendukung Healthy Aging

2024BeritaMonev Hibah Damas 2024 Senin, 15 Juli 2024

Lansia mengalami berbagai penurunan fungsi secara fisiologis yang dapat berdampak pada penurunan kapasitas instrinsiknya. WHO menginisiasi konsep Healthy Aging sebagai kunci untuk memberdayakan kontribusi lansia terhadap masyarakat dan memaksimalkan kehidupan mereka yang sejahtera. Konsep kapasitas intrinsik (intrinsic capacity/IC) diperkenalkan oleh WHO pada tahun 2015 untuk menciptakan indikator multidimensi yang berkaitan dengan status fungsional individu dalam mencapai healthy aging. Penanda awal penurunan kapasitas intrinsik, seperti penurunan kecepatan berjalan atau berkurangnya kekuatan otot, juga ditemukan pada kasus-kasus sarkopenia. Oleh karena itu,tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh dr. Anastasia Evi Handayaningsih, Ph.D. mengusung tema pengabdian yang berfokus pada identifikasi sarkopenia untuk mengantisipasi terjadinya penurunan kapasitas intrinsik pada lansia.

Sarkopenia adalah sindroma yang ditandai dengan hilangnya massa otot yang progresif dan menyeluruh yang juga merujuk pada proses hilangnya fungsi otot pada lansia. Sarkopenia banyak mendasari terjadinya keterbatasan dalam mobilitas dan aktivitas sehari-hari individu lansia. Sarkopenia juga menjadi dasar kunci dalam patofisiologi frailty/rapuh, disabilitas dan kematian individu lansia. Tahun ini merupakan tahun pertama kegiatan pengabdian masyarakat, yang rencananya akan dilanjutkan hingga tahun depan. Tahun 2024 akan  berfokus pada peningkatan kapasitas kader posyandu lansia tentang sarkopenia dan frailty melalui pelatihan dan pendampingan.

Jumat, 12 Juli 2024 tim menyelenggarakan Pelatihan Deteksi Sarkopenia dan Rapuh Pada Kader Posyandu Lansia untuk mendukung Healthy Aging di Kantor Desa Sumberadi, Sleman.  Pelatihan kader posyandu lansia dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai lansia sehat, sarkopenia dan frailty pada lansia. Kader dilatih melakukan skrining kesehatan lansia berupa penimbangan berat badan dan analisis komposisi tubuh, pengukuran panjang tungkai, pengukuran kekuatan otot dengan handgrip, pengukuran lingkar lengan atas, serta skrining frailty dengan menggunakan skor RAPUH. Pelatihan diberikan oleh dokter subspesialis geriatri beserta tim yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam dan perawat komunitas. Tim juga mengambil data hasil skrining berupa data dasar, data antropometri (berat badan, panjang tungkai, massa otot, lingkar lengan atas), hasil pengukuran kekuatan otot lengan, performance otot dengan tes 5 kali berdiri duduk, serta skor RAPUH.

“Kesehatan lansia perlu diperhatikan, pemberdayaan kader pada program ini dapat membantu mendampingi lansia untuk semangat tetap sehat”, tutur dr. Anastasia Evi Handayaningsih, Ph.D. Setelah dilakukan pelatihan, tim akan melakukan pendampingan pada kader dalam melakukan skrining di posyandu lansia wilayah masing-masing. Kegiatan ini selaras dengan SDGs pada poin ke-3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Peningkatan Literasi Kesehatan Masyarakat dari Rangkuman Bukti Ilmiah

2024BeritaMonev Hibah Damas 2024 Senin, 15 Juli 2024

Masyarakat Dusun Sumberadi, Sleman, menghadapi tantangan dalam memahami dan mengakses informasi kesehatan yang akurat dan berbasis bukti ilmiah. Kelebihan informasi dan penyebaran misinformasi kesehatan melalui media sosial dan digital telah mengaburkan batas antara fakta dan opini, menyebabkan ketidakpastian dan keputusan kesehatan yang tidak tepat di kalangan masyarakat. Tantangan ini diperburuk oleh kesenjangan literasi digital dan kesehatan yang ada, membatasi kemampuan individu untuk memilah dan memanfaatkan informasi kesehatan secara efektif.

Jumat (12/07), tim menyelenggarakan Sosialisasi Sumber Literasi kesehatan dari Cochrane, yang ditujukan untuk awam (kader kesehatan)di Kelurahan Sumberadi, Sleman. Program ini menggunakan pendekatan kolaboratif, menggabungkan keahlian dari berbagai pusat kajian di lingkungan FKKMK UGM dan Cochrane Indonesia untuk mengembangkan dan menyebarkan rangkuman bukti ilmiah (systematic review) dalam bahasa yang sederhana (Plain Language Summary – PLS). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat literasi kesehatan masyarakat dengan menyederhanakan informasi ilmiah tanpa mengurangi keakuratannya, membuatnya lebih mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat luas.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat memilah informasi terkait kesehatan yang berguna dalam pengambilan keputusan mengenai kesehatan pribadi dan komunitas, memperluas akses masyarakat ke sumber informasi kesehatan terpercaya melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, serta memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk menganalisis dan memanfaatkan informasi kesehatan secara kritis. “ Kegiatan ini sangat positif, membantu masyarakat lebih sadar dan paham informasi kesehatan melalui teknologi informasi,” jelas Kepala Desa Sumberadi.

Setelah pemaparan materi dari narasumber, masyarakat antusias menyampaikan kebutuhan informasi kesehatan yang dirasakan. Selanjutnya, tim yang diketuai oleh Dr. Mawaddah Ar Rochmah, Sp.N., Ph.D. akan membuat video singkat berdasarkan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga akan lebih menarik dan mudah dipahami. Selain masyarakat, sasaran selanjutnya dalam kegiatan ini adalah sosialisasi untuk petugas kesehatan di Puskesmas Mlati II. Hal tersebut dilakukan agar tenaga kesehatan dan masyarakat mendapatkan informasi yang sama. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu pada poin ke-3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

1234

Berita Terakhir

  • Pekan Raya Medika 2025: Wujud Nyata Kolaborasi dan Inovasi FK-KMK UGM
  • Penguatan Kapasitas Kepemimpinan Middle Manager Rumah Sakit Pendidikan Melalui Pendekatan Meta Leadership
  • Mengurangi Gejala Nyeri dengan Terapi Su Jok Pada Peserta PROLANIS di Dukuh Ngimbangan, Yogyakarta”
  • Pembukaan Dies Natalis ke-76 UGM: Kampus Sehat, Pilar Kemandirian dan Ketahanan Bangsa
  • Pemberdayaan Masyarakat Melalui REWANG: Inovasi FK-KMK UGM untuk Penguatan Kesehatan Pangan di Dusun Sompok dan Dusun Jati, Bantul
Universitas Gadjah Mada

Kontak: (0274) 560300 ext 206

e-mail: pengabdian.fkkmk@ugm.ac.id

Instagram: pengabdianfkkmkugm

Alamat kantor: Gedung KPTU lantai 2, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY