Desa Sombano dan Mantigola, Kaledupa, Wakatobi merupakan daerah dengan potensi wisata alam yang melimpah dengan kekayaan bawah laut yang beragam. Namun, potensi wisata tersebut belum dapat secara optimal dikembangkan karena masih banyak hal yang perlu dibenahi. Salah satu permasalahan masyarakat adalah penyakit tidak menular berupa hipertensi dan diabetes. Sebagai daerah yang dikelilingi lautan, konsumsi ikan pada masyarakat Desa Sombano dan Mantigola tergolong cukup tinggi. Sedangkan konsumsi ikan yang tinggi natrium merupakan salah satu faktor risiko dari tingginya prevalensi hipertensi di Kabupaten Wakatobi. Faktor risiko lain juga ditemukan pada masyarakat Desa Sombano dan Mantigola seperti penggunaan tembakau dan konsumsi alkohol juga mempengaruhi kesehatan masyarakat. Selain itu, penyakit diabetes mellitus juga menempati urutan ketiga dari total penyakit terbanyak di Wakatobi.
Tidak hanya penyakit tidak menular, namun rendahnya sanitasi dan kurangnya implementasi pola hidup bersih juga menyebabkan tingginya diare pada masyarakat terutama pada musim penghujan. Oleh karena itu, mahasiswa tim KKN-PPM UGM Warnai Wakatobi menyusun program untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Desa Sombano dan Mantigola. Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Prof. Dr. Ana Nadhya Abrar, M.E.S, tim KKN-PPM UGM melakukan beberapa program yang terfokus pada tindakan preventif dan kuratif untuk memutus rantai permasalahan kesehatan yang ada. Beberapa program kesehatan yang telah dilaksanakan berupa:
1. Pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tinggi dan berat badan, tekanan darah, dan gula darah kepada seluruh warga Desa Sombano dan Mantigola. Sebagai upaya preventif, dilakukan juga senam sehat bersama Prolanis Kaledupa disertai dengan penyuluhan terkait hipertensi dan diabetes mellitus.
2. Dalam upaya untuk mengurangi tingkat diare, maka dilakukan sosialisasi PHBS kepada anak-anak di SD Sombano dan Mantigola serta demonstrasi dan praktik bersama dengan anak-anak terkait cuci tangan dan sikat gigi. Untuk melaksanakan keberlanjutan dari program sosialisasi PHBS ini, maka dipilih beberapa siswa SD Sombano dan Mantigola untuk menjadi dokter kecil sebagai kader kesehatan di sekolah masing-masing.
3. Edukasi gizi seimbang kepada ibu hamil dan orang tua anak-anak juga dilakukan kepada warga Desa Sombano untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk. Pengukuran berat badan, tinggi badan, dan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) juga dilakukan untuk screening masalah stunting dan gizi
buruk. Dalam proses pelaksanaanya, seluruh masyarakat Desa Sombano dan Mantigola antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Diharapkan melalui program-program yang telah dilaksanakan, dapat membantu meningkatkan tingkat kesehatan dan kesadaran masyarakat terkait permasalahan kesehatan yang ada.