Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM merupakan salah satu kegiatan wajib mahasiswa Universitas Gadjah Mada sebagai upaya dalam pengabdian kepada masyarakat. KKN-PPM UGM merupakan salah satu perwujudan dari nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam persiapan menuju kehidupan bermasyarakat. Berbagai softskill yang diasah dalam KKN-PPM UGM diharapkan dapat memberikan dampak dan manfaat tidak hanya untuk pribadi namun pada masyarakat sekitar maupun universitas. Masyarakat akan mendapatkan beberapa pemikiran dan tenaga, kemampuan berpikir dan bertindak, serta memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang bermanfaat dalam pembedayaan masyarakat. Bagi universitas, KKN-PPM dapat berguna dalam upaya pengembangan IPTEK sebagai hasil interaksi mahasiswa dengan masyarakat.
KKN-PPM UGM Periode I Tahun 2023 terbagi menjadi beberapa unit kerja. Pada kesempatan ini, penulis berada pada unit YO-080 yakni Kecamatan Moyudan. Kecamatan Moyudan sendiri merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Sleman, berbatasan dengan Kabupaten Bantul. Dalam pelaksanaan program di Moyudan, UGM mengusulkan beberapa tema antara lain pengendalian stunting, penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan pengembangan desa wisata. Kecamatan Moyudan terdiri dari 4 kelurahan yakni Sumberagung, Sumberarum, Sumbersari, dan Sumberrahayu. Potensi alam di Kecamatan Moyudan sangat banyak, salah satunya adalah persawahan dan juga objek wisata Gamplong yang terdapat pada Kelurahan Sumberrahayu.
Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Ronald Adrian, S.T, M.Eng, Unit YO-080 mengawali programnya dengan melakukan survey ke Kecamatan Moyudan khususnya Puskesmas Moyudan untuk mengetahui gambaran dan permasalahan kesehatan di Kecamatan Moyudan. Hal ini dilakukan agar program kerja mahasiswa KKN UGM tepat sasaran dan bermanfaat untuk kepentingan masyarakat khususnya di bidang kesehatan. Setelah melakukan wawancara terkait kebutuhan Moyudan akan topik kesehatan terdapat 2 topik utama yang menjadi sasaran program yakni mengenai pengendalian stunting dan pengendalian resiko Penyakit Tidak Menular (PTM). Pengendalian stunting dinilai masih cukup kurang dalam hal pencegahan faktor resiko seperti penanganan anemia pada remaja. Anemia pada remaja nyatanya menjadi faktor yang cukup berpengaruh terhadap kejadian stunting di Kecamatan Moyudan. Selain itu, warga Kecamatan Moyudan khususnya usia produktif dan lansia, cukup banyak yang berpotensi mengidap Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan dislipidemia.
Fokus program pencegahan stunting dengan penanganan anemia pada remaja diwujudkan dalam kegiatan sosialisasi anemia pada remaja yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Moyudan. Pemilihan lokasi sosialisasi di sekolah tersebut dikarenakan cakupan puskesmas dalam sosialisasi anemia masih belum optimal di sekolah tersebut. Kegiatan diawali dengan sosialisasi secara serentak kepada siswa kelas 7, 8, dan 9. Sosialisasi berfokus pada pengenalan definisi anemia, tanda dan gejala, pencegahan, dan komplikasi anemia. Seusai sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan pengisian kuisioner dan pemeriksaan fisik kepada remaja putri di SMP Muhammadiyah 1 Moyudan. Kegiatan ini bertujuan untuk screening awal anemia pada remaja putri berdasarkan tanda dan gejala yang ada. Program pengendalian resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) dilaksanakan di masing- masing desa sesuai dengan sub-unit YO-080 yakni Gamplong V, Barepan, Gesikan, dan Sombangan. Kegiatan terdiri dari screening PTM seperti pemeriksaan antropometri, tekanan darah, cek gula darah, dan kolesterol. Di akhir, warga juga berkonsultasi secara gratis kepada mahasiswa kedokteran terkait hasil dan tips pencegahan PTM.