Saat ini kesehatan mental menjadi topik yang menjadi perhatian, dikarenakan semakin meningkatnya kasus kesehatan mental salah satunya pada remaja. Kerentanan masalah kesehatan mental pada mahasiswa terlihat dari hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan lenih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Dalam rangka upaya pencegahan dan penanganan masalah kesehatan mental pada mahasiswa, tim abdimas dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D mengembangkan Chatbot bernama “LINTANG” yang merupakan kepanjangan dari Peduli dan Tanggap. Tujuan dari pengembangan chatbot ini sebagai alat skrining penderita gangguan mental yang ringan, sedang, dan berat.
Pengembangan chatbot LINTANG ini mendapatkan dana Hibah Damas Abdimas Skema Terintegrasi dari FK-KMK UGM. Rabu (14/6) tim monev abdimas yang terdiri dari dr. Hanggoro Tri Rinonce, Ph.D, Sp.PA(K) dan Sutono, S.Kp., M.Sc., M.Kep. menghadiri kegiatan dari tim abdimas dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D untuk melakukan pemantauan program pengembangan chatbit LINTANG.
Chatbot LINTANG telah melalui proses uji coba kepuasan calon pengguna dan rencananya akan launching pada minggu ketiga Bulan Mei. Sebelumnya telah dilakukan penyesuaian prototipe chatbot berdasarkan uji coba terbatas kepada kelompok sasaran yaitu untuk membuat tampilan chatbot lebih menarik, alur percakapan dan bahasa yang digunakan jelas, serta ketepatan dan kecepatan respon chatbot.
Kesehatan mental menjadi isu yang sangat diperhatikan oleh UGM. Selanjutnya, Kehadiran chatbot diharapkan menjadi pilihan bagi civitas UGM tidak terbatas pada mahasiswa untuk mendapatkan pertolongan dalam mengatasi masalah kesehatan mental.