Penyebab tertinggi kasus kematian salah satunya adalah keadaan henti jantung. Kasus henti jantung dapat terjadi dimanapun mengingat tingginya mobilitas masyarakat, sehingga perlu adanya tindakan untuk mencegah kematian yang diakibatkan henti jantung. Tahun 2018, tim dr. Beta Ahlam Gizela, Sp.FM(K).,DFM telah mengembangkan aplikasi SatuJantung sebagai sistem kewaspadaan diri. Aplikasi SatuJantung memiliki fitur tombol darurat yang tersambung dengan sms sehingga keluarga atau kontak yang ditunjuk dapat mengetahui lokasi pasien diserta sistem alarm untuk meminta pertolongan. Salah satu kunci pengelolaan penyakit kardiovaskuler yaitu keberadaan teknologi dan pertolongan awal serta akses menuju rumah sakit.
Selain pengembangan aplikasi, dr. Beta Ahlam Gizela, Sp.FM(K).,DFM bersama tim juga telah mengembangkan model pemberdayaan masyarakat yang lebih integratif dan komprehensif untuk mendukung penggunaan aplikasi tersebut. Komunitas ojek online memiliki potensi menjadi relawan yang diharapkan mampu mengatasi probabilitas waktu dan tempat ditemukannya kasus henti jantung secara acak. Oleh karena itu, pada tahun 2023 tim abdimas yang diketuai oleh dr. Beta Ahlam Gizela, Sp.FM(K).,DFM melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu “ Colective Care dalam Penanganan Kasus Henti Jantung pada Kelompok Relawan Driver Ojek Online di Yogyakarta dengan Aplikasi Android SatuJantung”.
Rabu (21/6), Tim abdimas FK-KMK UGM yaitu dr. M. Nurhadi Rahman, SpOG. dan Dr. Supriyati, S.Sos, M.Kes melakukan monitoring salah satu kegiatan yaitu pelatihan bantuan hidup dasar dengan melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP). Driver ojek online mengapresiasi dan antusias mengikuti pelatihan ini.