Fenomena kehidupan perekonomian masyarakat saat ini masih ada ketimpangan. Masyarakat yang kekurangan masih bergelut dengan mengupayakan kegiatan yang menghasilkan uang untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Aneka usaha mereka lakukan namun keterbatasan akses permodalan dan lapangan kerja menjadikan mereka menggali potensi dan mengembangkannya secara mandiri. Adanya peluang akses masyarakat untuk dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki dapat akan menjadi modal mata pencaharian tetap. Namun demikian, sebagian masyarakat dalam mengembangkan potensi di masyarakat memerlukan dukungan bersama dan adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat menunjukkan dapat menguatkan ekonomi bersama di masyarakat.
Berita
Pokja Zero Tolerance terhadap Tembakau, Alkohol dan Obat Terlarang Health Promoting University (HPU) FK-KMK menyelenggarakan lomba poster bertema “KAMPUS BEBAS ROKOK” tahun ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya rokok dan menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan bebas asap rokok.
Detail Lomba:
Peserta lomba poster ini khusus untuk mahasiswa di FK-KMK UGM!
Lomba ini nantinya juga akan dipamerkan saat expo morfogenesis pengenalan mahasiswa baru 🤩✨
🎀 Ada hadiah ngga kak?
Of course ada dong!
Angkringan Seroja “Sehat Reproduksi dan Kesehatan Mental Remaja” merupakan kegiatan yang diadakan oleh Program Studi Ilmu Keperawatan melalui kegiatan MBKM Emergency and Disaster Health Management Community, berisi sosialisasi dan edukasi kepada pemuda-pemudi di Desa Donokerto. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 21 Juni 2024 yang dikemas dengan konsep yang ramah remaja dan mengusung tema kesehatan reproduksi, kesehatan mental, dan posyandu remaja.
Berkolaborasi dengan Karang Taruna Kalurahan Donokerto, acara ini digelar di Balai Kalurahan Donokerto dan dihadiri lebih dari 70 pemuda dan pemudi Donokerto. Kegiatan ini melibatkan partisipasi remaja dengan menghadirkan rangkaian acara yang menarik seperti “Curahkan Isi Hatimu” yang mewadahi remaja untuk berbagi keresahannya, diskusi tentang kesehatan mental, bingo time untuk mengekspresikan perasaan, kupas tuntas kesehatan reproduksi, diskusi action plan terkait kader remaja melalui forum group discussion, dan penayangan short movie. Kolaborasi dari berbagai pihak merupakan tujuan untuk mencapai Pembangunan Berkelanjutan poin ke 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Diskusi dan pembahasan materi juga didukung oleh narasumber yang luar biasa dari Puskesmas Turi dan Psikolog FK-KMK UGM.
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melakukan Upaya Eliminasi Campak-Rubela untuk Mencegah Kejadian Congenital Rubella Syndrome (CRS) di Kabupaten Kulon Progo dan Gunung Kidul. Kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. Elisabeth Siti Herini, Sp.A(K). Rabu (03/07) lalu, tim mengadakan salah satu agenda yaitu pertemuan bersama perwakilan semua puskesmas di Dinas Kesehatan Gunung Kidul.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dan meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan di Gunung Kidul mengenai campak Rubela dan program eliminasi campak rubela di Provinsi D.I Yogyakarta. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan koordinasi antara dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, dan mengatasi tantangan dengan optimalisasi program eliminasi campak-rubela. Program ini juga dilaksanakan pada tingkat sekolah yaitu dengan sasaran guru dan orang tua siswa. Harapannya dengan adanya program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap penyakit campak-rubella serta mengetahui status pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dengan CRS.
Low Back Pain (LBP) / nyeri punggung bawah atau di masyarakat sering disebut “loro boyok / boyoken” menjadi salah satu cedera yang sering dialami masyarakat. LBP dicirikan sebagai nyeri, regangan otot dan kekakukan yang terjadi pada area batas bawah tulang rusuk dan dibawahnya. Keluhan ini dapat disertai dengan nyeri yang menjalar hingga tungkai. Keluhan LBP dapat membaik dengan sendirinya tetapi juga dapat berkembang menjadi kondisi yang serius dan membutuhkan penanganan lanjutan.
Prevalensi secara global menunjukkan bahwa LBP menyebabkan gangguan pada aktivitas sebesar 73%. Angka ini mengindikasikan bahwa pada waktu tertentu, sekitar 540 juta orang mengalami LBP. Cedera pada punggung didominasi pada kelompok lansia usia 65 tahun keatas dan di dominasi oleh jenis kelamin perempuan. LBP akan mempengaruhi pada segala aspek kehidupan seseorang, utamanya pada aktivitas harian rutin seperti bekerja, mengangkat beban, berjalan, bahkan saat tidur pun dapat terganggu. LBP secara psikologis juga dapat menimbulkan kecemasan dalam pergerakan hingga menghindari dalam pergerakan, stress, bahkan depresi.
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melakukan kegiatan pengabdian Pemberdayaan Kader di Pondok Pesantren Assalafiyyah II Mlangi, Sleman Yogyakarta. Melihat hasil dan capaian program pengabdian masyarakat kami pada 2 tahun terakhir mulai dari berbagai pelatihan yang dilakukan dalam rangka pembentukan Kader Santri Sehat hingga penyusunan buku panduan untuk para Kader Santri Sehat, pada tahun 2024 tim berfokus pada optimalisasi intervensi untuk menunjang keberhasilan program.
Tim Pengabdian Masyarakat melakukan monitoring kegiatan yang mendapatkan Hibah Dana Masyarakat Pengabdian Masyarakat Tahun 2024 Skema Human-Sociopreneur yang diketuai oleh Vena Jaladara, S.K.M., M.P.H. pada 29 Juni 2024. Monitoring ini dilakukan oleh tim pengabdian FK-KMK bersama dengan Sutono, S.Kep., M.Sc., M.Kep. Program pengabdian ini berjudul “Pemasaran Berbasis Digital dan Penerapan Kesehatan Kerja untuk meningkatkan Ekonomi-Kesehatan Kelompok Wanita Batik (KWB) Pundong II Binaan HDSS Sleman”.
Tim pengabdian FK-KMK UGM yang dipimpin oleh dr. He-Yeon Asva Nafaisa, M.Sc, Sp.Dv, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pembentukan Percontohan Kalurahan Tangguh Bencana (KALTANA): Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat yang Inklusif” sebagai bentuk penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada 29 Juni 2024. Kegiatan ini merupakan tahun kedua dari inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana. Pada tahun sebelumnya, fokus kegiatan adalah pada identifikasi risiko bencana, yang mencakup identifikasi ancaman, kerentanan, dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Dari hasil identifikasi tersebut, ditemukan bahwa pengurangan risiko bencana pada populasi rentan masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, tahun ini kegiatan difokuskan pada kelompok rentan, khususnya difabel, di Desa Donokerto.
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada telah aktif dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, salah satunya melalui program Pemberdayaan Kader Santri Sehat di Pondok Pesantren Assalafiyyah II Mlangi Yogyakarta. Program ini, yang dipimpin oleh dr. Hanggoro Tri Rinonce, Sp.PA(K), PhD., telah berjalan sejak tahun 2022 dengan tujuan utama mengatasi masalah kesehatan di pondok pesantren, khususnya penyakit menular seperti skabies. Berdasarkan asesmen tahun 2022, skabies adalah penyakit menular tertinggi kedua (40,41%) yang dialami santri setelah influenza.
Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan pada Sabtu, 29 Juni 2024 dengan mengundang kader kesehatan remaja beserta di sebelas Sekolah Menengah Atas Negeri dan 9 SMA Swasta.
Pada pertemuan ini kader kesehatan mendapatkan materi tentang penjelasan kesehatan mental serta pemilihan makanan dan minuman sehat. Tim mengajak kader secara langsung praktik untuk melakukan pemilihan makanan dan minuman yang termasuk sehat dan tidak sehat. Saat pelatihan, tim telah menyediakan beberapa pos yang menunjukkan beberapa produk makanan dan minuman lalu kader diminta secara langsung mengelompokkan makanan maupun minuman yang tergolong sehat. Melalui praktik ini, diharapkan kader menjadi lebih sadar, bisa mengetahui serta mempratikkan langsung pemilihan makanan dan minuman sehat. Selain itu, kader juga mendapatkan praktik untuk pemilihan makanan sesuai gizi seimbang