Ngawen merupakan salah satu kecamatan dari Gunung Kidul, DIY dengan luas wilayah mencapai 46.59 km2 dimana jumlah jiwa 31.751 serta kepadatan penduduk 682 jiwa/km2. Ngawen memiliki enam desa yang terdiri dari Desa Tancep, Sambirejo, Beji, Kampung, Jurangjero, dan Watusigar dengan total dusun padukuhan sebanyak 67. Saat ini potensi yang dapat ditingkatkan dari daerah tersebut adalah bidang pertanian dan bidang pariwisata. Dengan banyaknya masyarakat yang bekerja sebagai petani, perlu adanya perhatian khusus untuk mengembangkan potensi agar lebih berguna bagi masyarakat sekitar. Salah satu aspek yang tidak lepas dari pengembangan ekonomi ekologis tersebut adalah aspek kesehatan.
Berdasarkan peraturan Bupati Gunung Kidul Nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Lima Prioritas Masalah Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2020-2022, disebutkan salah satu masalah prioritas adalah Stunting dan Kesehatan Lansia. Lansia menjadi prioritas karena berdasarkan sebaran demografi penduduk, lansia mendominasi 40% dari seluruh penduduk Kapanewon Ngawen. Target masyarakat pada program kerja klaster medika yaitu kelompok lansia, kelompok remaja putri dan wanita subur, kelompok posyandu balita, kelompok posyandu lansia serta kelompok tani yang merupakan kelompok produktif sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat sekitar.
Program kerja pada kelompok lansia diantaranya pemeriksaan kesehatan tentang penyakit tidak menular seperti Diabetes Mellitus dan Hipertensi serta memberikan edukasi dalam rangka peningkatan kesadaran dan kemandirian lansia dalam usaha peningkatan taraf kesehatan pribadinya. Tim klaster medika juga memberikan sosialisasi pencegahan dan penanggulan anemia dan KEK sebagai pencegahan tingkat pertama stunting pada kelompok remaja putri dan wanita subur. Selain itu, remaja putri mendapatkan edukasi terkait penyakit paling sering dialami yang dapat menurunkan quality of life seperti dysmenorrhea. Pada kelompok posyandu remaja, karang taruna dan perkumpulan remaja lainnya, tim klaster medika memberikan beberapa topik edukasi meliputi pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami henti jantung, mental health (coping mechanism), bahaya rokok dan NAPZA, edukasi terkait kesehatan reproduksi dan efek penyakit menular seksual terhadap kehidupan.
Dalam usaha peningkatan skill kader posyandu balita, tim klaster medika memberikan pelatihan cara yang benar dan tepat pengukuran antropometri pada bayi dan balita. Selain itu untuk mendukung UKS sekolah, telah dilakukan seleksi pengadaan dokter kecil dan P3K pada siswa dan siswi sekolah dasar. Mayoritas mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Ngawen adalah petani sehingga perlu memperhatikan pentingnya penggunaan APD demi keselamatan saat bekerja. Tim klaster medika memberikan edukasi nyeri boyok atau low back pain serta bahaya leptosirosis dan gigitan ular.
Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM berkolaborasi dengan Puskesmas Ngawen 2, MER-C (medical emergency Rescue Committee), dan Yayasan Seribu Vita Bangsa Stunting Center of Excellence 1000 Days Fund. Harapannya program-program yang telah dilaksanakan dapat memberikan integrasi peningkatan status kesehatan masyarakat mulai dari kelompok usia anak, remaja, dewasa dan lansia serta kelompok produktif seperti kelompok tani.