Pulau Liki merupakan salah satu pulau terluar di timur Indonesia dengan luas wilayah 1.318,54 hektar yang berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik. Pulau Liki yang berada dibawah wilayah Pemerintah Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua ini memiliki jumlah penduduk kurang lebih hanya 300 orang dengan 92 kepala keluarga yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan.
Keindahan dan kekayaan sumber daya laut di Liki menjadi daya tarik wisatawan mancanegara karena kondisi bawah lautnya yang masih terjaga dengan baik. Jarak tempuh dari pulau utama kurang lebih memakan waktu satu jam menggunakan speed boat. Sayangnya, kondisi ini menyebabkan sulitnya akses terhadap informasi, teknologi, pendidikan, dan khususnya kesehatan. Kasus malaria, stunting, dan infeksi saluran pernafasan (ISPA) yang tinggi pun menjadi masalah kesehatan utama bagi penduduk Pulau Liki. Berbagai keadaan tersebut menjadi latar belakang mahasiswa KKN-PPM UGM Unit PA-003 untuk melaksanakan program yang berfokus pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan promosi dan prevensi dalam menunjang kesejahteraan penduduk Pulau Liki.
Tim KKN-PPM Unit PA-003 di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ir. R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN Eng., disambut meriah oleh masyarakat setibanya di Pulau Liki. Keliling pulau menjadi kegiatan pertama tim bersama warga sekaligus melakukan survei terhadap lokasi, kebutuhan dan kelengkapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan program kerja. Unit PA-003 terbagi menjadi 6 sub divisi, salah satunya adalah divisi kesehatan yang memulai programnya dengan mengadakan senam pagi bersama masyarakat setempat yang disusul dengan adanya penyuluhan singkat setelahnya.
Melihat kondisi di pulau yang jauh dari akses fasilitas kesehatan yang memadai, maka tim kesehatan unit PA-003 melaksanakan program kerja yang berfokus pada kegiatan promosi dan prevensi, berharap agar masyarakat dapat lebih memperhatikan kondisi kesehatannya agar tidak mudah terjangkit penyakit. Promosi kesehatan yang dilakukan misalnya penyuluhan kesehatan gigi mulut, sanitasi kesehatan reproduksi & kontrasepsi, perilaku hidup bersih & sehat (PHBS). Adapun kegiatan prevensi berupa pemeriksaan kesehatan umum yang berkolaborasi dengan tenaga kesehatan Puskesmas Sarmi yang dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu periode KKN. Selain itu, isu stunting dan gizi buruk menjadi fokusan utama tim divisi kesehatan bersama Pemerintah Daerah Sarmi. Berbekal timbangan dan rol meter, pengukuran bayi dan balita dilakukan dari rumah ke rumah. Mirisnya, dari hasil pengukuran tersebut ditemukan 5 kasus stunting dan 4 kasus gizi kurang. Melihat kondisi ini, tim divisi kesehatan unit PA-003 berupaya untuk melakukan penyuluhan terkait pencegahan stunting & gizi buruk serta membagikan biskuit serta susu bagi anak-anak di Pulau Liki.
Stunting dan gizi buruk merupakan permasalahan yang sangat penting dan perlu untuk diperhatikan, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Anak-anak di seluruh Indonesia berhak mendapatkan perhatian yang sama untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan optimal, sebab merekalah insan pembangun masa depan bangsa. Begitupun dengan kondisi kesehatan masyarakat di Pulau Liki, bagi mereka kesehatan adalah harta berharga yang tidak dapat diukur dengan materi atau harta benda. Tim KKN- PPM Unit PA-003 berharap pemerintah mampu untuk melakukan pemerataan akses kesehatan dan memberikan perhatian lebih khususnya bagi penduduk di pulau-pulau terluar Indonesia. Sebab kesehatan bukan hanya sekadar hak, melainkan pondasi untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan produktif. Dengan memprioritaskan kesehatan, munculah peluang terbaik bagi perkembangan masyarakat bahkan untuk kemajuan negara.