Penduduk Indonesia sebagian besar menganut agama Islam sehingga jumlah pondok pesantren yang ada di Indonesia juga cukup banyak yaitu sekitar 27.630 pondok pesantren tersebar di 34 provinsi dengan 319 diantaranya berada DIY. Jumlah santri yang bermukim di DIY sebanyak 35.211 (Kementerian Agama RI, 2019) sehingga memiliki risiko munculnya permasalahan kesehatan di pondok pesantren terutama penyakit menular. Salah satu penyakit menular yang sering dijumpai di dalam pondok pesantren adalah penyakit kulit skabies. Sebagai upaya menanggulangi penyakit menular tersebut dr. Hanggoro Tri Rinonce, Ph.D, Sp.PA(K) selaku ketua tim menjalankan program pengabdian kepada masyarakat yaitu Pemberdayaan Kader Santri Sehat di Pondok Pesantren Assalafiyah II Mlangi, DIY.
Pada tahun 2022, tim ini telah melakukan inisiasi kegiatan pemberdayaan kader santri sehat sehingga tahun 2023 merupakan penguatan implementasi dari kegiatan tahun sebelumnya. Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes, hadir sebagai tim abdimas untuk melakukan monitoring pada salah satu kegiatan yaitu gathering fasilitator kader santri sehat yang dilakukan Jumat (23/6) di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM. Kendala yang alami dalam pelaksaan program adalah penyesuaian jadwal dikarenakan aktivitas di pesantren akan dimulai setelah libur semester.
Harapannya program pengabdian kepada masyarakat ini dapat berkelanjutan sehingga mengoptimalisasikan penanggulangan skabies di pondok pesantren.