Selasa (25/7) unit pengabdian kepada masyarakat mengadakan acara monitoring melalui platform zoom meeting bagi penerima Hibah Damas Abdimas Tahun 2023 skema Terintegrasi dan Klaster yang belum termonitoring dengan kunjungan lapangan. Tujuan adanya acara ini adalah untuk mengetahui progres kegiatan pengabdian masyarakat masing-masing penerima hibah damas yang belum dimonitoring langsung saat kegiatan lapangan. Penerima hibah skema terintegrasi, klaster atau yang mewakili hadir mengikuti monitoring melalui zoom meeting sebanyak 23 orang. Terdapat 10 tim penerima hibah damas yang dijadwalkan untuk presentasi progres kegiatan.
Berita
Saat ini masyarakat mulai sadar pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Seiring dengan hal tersebut permintaan terhadap katering diet semakin meningkat. Menurut survei tentang pola konsumsi dan perilaku diet masyarakat Indonesia, lebih memerhatikan kesehatan melalui makanan dan aktivitas fisik. Hal tersebut mendorong usaha di bidang makanan untuk mengembangkan produk katering diet. Katering diet membantu menyediakan makanan bagi masyarakat yang ingin mengatur pola makan sehari-hari supaya lebih bergizi dan seimbang. Katering diet tidak hanya untuk masyarakat yang ingin menurunkan berat badan, namun bisa juga masyarakat dengan kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, hipertensi, memiliki riwayat penyakit jantung, dan lainnya. Masyarakat yang ingin mempertahankan berat badan agar dalam kondisi normal juga bisa menggunakan layanan katering diet.
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil. Dr. dr. Lucia Kris Dinarti, Sp.PD., Sp.JP(K).sebagai salah satu ketua tim pengabdian kepada masyarakat yang menerima hibah dana masyarakat skema terintegrasi melakukan Pengembangan Sistem Deteksi Dini Penyakit Jantung Menggunakan Pulse Oximetri dan Elektrokardiografi 6 Sadapan pada Program Antenatal Care di Puskesmas Kota Yogyakarta. Elektrokardiografi (EKG) merupakan alat diagnostik sederhana, efektif, dan mudah untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung namun implementasi di lapangan belum dilakukan secara rutin pada ibu hamil. Hal tersebut memiliki kontribusi pada mortalitas angka kematian ibu hamil dan janin yang berhubungan dengan penyakit jantung.
Kondisi kegawatdaruratan merupakan suatu keadaan yang menimbulkan ancaman jiwa sehingga membutuhkan penanganan dan pertolongan yang cepat dan tepat. Terdapat beberapa jenis Kegawatdaruratan di bidang kesehatan diantaranya, Kegawatdaruratan bedah anak, urologi, bedah saraf, bedah plastik, bedah ortopedi, kedokteran gigi dan anestesi. Masyarakat dalam menghadapi kegawatdaruratan perlu mempunyai kemampuan dalam bentuk bantuan hidup dasar. Edukasi dan peningkatan kemampuan masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah adanya morbiditas dan mortalitas akibat kegawatdaruratan
Jumat (30/6) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan kolaborasi bersama Keluarga Muslim Cendikia Medika (KaLAM) menyelenggarakan acara Qurban KaLAM lahirkan kebersamaan Umat di Masjid Al-Hikmah Desa Terban RW 6, Gondokusuman dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah. Tim pengabdian kepada masyarakat dan tim HPU (Health Promoting University) FK-KMK juga ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan ini. Rangkaian kegiatan lainnya selain penyembelihan hewan qurban, yaitu pemeriksaan kesehatan dan pembagian 270 paket sembako.
Kondisi kesehatan jiwa masih menjadi salah satu isu yang perlu mendapatkan perhatian optimal di Indonesia karena jumlah penderita gangguan jiwa yang terus meningkat. Perluasan Kelurahan Siaga Sehat (KSSJ) merupakan strategi untuk mencapai target dan sasaran Rencana Aksi Daerah dalam upaya kesehatan jiwa. Salah satu program dalam kesehatan jiwa di D.I Yogyakarta adalah pelibatan kader. Kader dalam KSSJ memiliki peran dalam melakukan pendataan, kunjunga lapangan, deteksi dini keluarga sehat jiwa, supervisi serta melakukan edukasi kepada keluarga dan ODGJ. Oleh karena itu, Prof. Dra. Raden Ajeng Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. melakukan “Pengembangan Kelurahan Siaga Sehat Jiwa (KSSJ) melalui Peningkatan Kapasitas Kader dalam Upaya Mencapai Ketangguhan Jiwa”.
Senin (26/6) Tim pengabdian kepada masyarakat kembali melakukan kegiatan monitoring terhadap salah satu kegiatan yang mendapatkan hibah dana masyarakat abdimas tahun 2023 yang berjudul “Pawiyatan Mulya: Pengembangan Model Sekolah Lansia Aktif di Desa Guwosari”. Program ini diketuai oleh Dr. Sri Mulyani, S.Kep., Ns. M.Ng yang bertujuan mengembangkan model sekolah lansia aktif untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lansia.
Salah satu program pemerintah yang memiliki kegiatan lansia aktif adalah Layanan Lansia Terintegrasi (LLT). LLT merupakan pilot project yang diselenggarakan oleh Bappenas dan Asian Development Bank (ADB), serta mendapat dukungan oleh SurveyMETER, Desa Banyuraden, dan Desa Wirogunan. Kegiatan lansia aktif yang sudah berjalan berupa pemeriksaan kesehatan, menonton film, dan senam lansia dengan melibatkan kader lansia setempat. Berdasarkan analisis kebutuhan, tim Dr. Sri Mulyani, S.Kep., Ns. M.Ng akan membantu memberikan pendampingan kader lansia serta menyusun program untuk sekolah lansia aktif.
Keterlibatan disiplin ilmu dalam pembinaan atlet memiliki peran penting untuk mencapai performa yang optimal. Komponen gizi yang komprehensif mempengaruhi performa atlet. Status gizi yang memadai dan optimal, pengetahuan, asupan gizi merupakan aspek yang harus dipenuhi dalam salah satu fase pengkondisian. Pada praktiknya peran ahli gizi sebagai tenaga keolahragaan di pusat pembinaan atlet belum optimal. Rahadyana Muslichah, S.Gz., M.Sc. sebagai ketua tim salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang mendapatkan hibah dana masyarakat skema terintegrasi melakukan program “Penerapan Sport Science sebagai Upaya Menjaga Kesehatan dan Optimalisasi Performa Atlet di Sekolah Sepak Bola Bina Putra Jaya (BPJ).
Penduduk Indonesia sebagian besar menganut agama Islam sehingga jumlah pondok pesantren yang ada di Indonesia juga cukup banyak yaitu sekitar 27.630 pondok pesantren tersebar di 34 provinsi dengan 319 diantaranya berada DIY. Jumlah santri yang bermukim di DIY sebanyak 35.211 (Kementerian Agama RI, 2019) sehingga memiliki risiko munculnya permasalahan kesehatan di pondok pesantren terutama penyakit menular. Salah satu penyakit menular yang sering dijumpai di dalam pondok pesantren adalah penyakit kulit skabies. Sebagai upaya menanggulangi penyakit menular tersebut dr. Hanggoro Tri Rinonce, Ph.D, Sp.PA(K) selaku ketua tim menjalankan program pengabdian kepada masyarakat yaitu Pemberdayaan Kader Santri Sehat di Pondok Pesantren Assalafiyah II Mlangi, DIY.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak bekerjasama dengan Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM untuk mengadakan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Desa Siaga “ Kesehatan Anak” Menghadapi Bencana di Kampung Terban, Bantaran Kali Code”. Kegiatan ini diketuai oleh dr. Cahya Dewi Satria, M.Kes., Sp.A(K). yang mendapatkan hibah dana masyarakat skema terintegrasi. Dalam rangka persiapan Desa Terban menjadi Desa Siaga Kesehatan Anak dalam Menghadapi Bencana, tim akan melakukan pendampingan terhadap tenaga kesehatan dan kader posyandu mengenai cara menghadapi bencana dalam segi kesehatan terutama kesehatan anak yang termasuk dalam kelompok rentan terkena penyakit ketika bencana melanda.