Desa Sombano dan Mantigola, Kaledupa, Wakatobi merupakan daerah dengan potensi wisata alam yang melimpah dengan kekayaan bawah laut yang beragam. Namun, potensi wisata tersebut belum dapat secara optimal dikembangkan karena masih banyak hal yang perlu dibenahi. Salah satu permasalahan masyarakat adalah penyakit tidak menular berupa hipertensi dan diabetes. Sebagai daerah yang dikelilingi lautan, konsumsi ikan pada masyarakat Desa Sombano dan Mantigola tergolong cukup tinggi. Sedangkan konsumsi ikan yang tinggi natrium merupakan salah satu faktor risiko dari tingginya prevalensi hipertensi di Kabupaten Wakatobi. Faktor risiko lain juga ditemukan pada masyarakat Desa Sombano dan Mantigola seperti penggunaan tembakau dan konsumsi alkohol juga mempengaruhi kesehatan masyarakat. Selain itu, penyakit diabetes mellitus juga menempati urutan ketiga dari total penyakit terbanyak di Wakatobi.
KKN-PPM FK-KMK UGM
Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang wajib diikuti oleh mahasiswa UGM dari berbagai program studi sebagai salah satu perwujudan dari nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Berbagai program kerja yang dilaksanakan pada kegiatan KKN-PPM UGM ini disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan permasalahan yang ditemukan pada daerah tempat pelaksanaan, dimana penulis tergabung dalam unit YO-011, yaitu Kecamatan Pajangan.
Program KKN-PPM UGM di Kecamatan Seyegan Periode 2 tahun 2023 mengangkat tema pendampingan masyarakat dalam pengembangan program promosi kesehatan dengan optimalisasi pemanfaatan sumber daya di Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman. Program pokok yang akan dilaksanakan merupakan hasil observasi dan identifikasi kondisi lapangan Kecamatan Seyegan serta hasil koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. Program KKN-PPM ini akan berlokasi di Desa Margokaton, Desa Margoluwih, dan Desa Margodadi. Desa Margokaton dan Margodadi merupakan 2 desa yang menjadi lokasi untuk KKN-PM UGM 2023 kluster Medika kali ini.
Jetis merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Bandungan, Semarang Jawa Tengah dengan 4.729 jiwa penduduk tinggal dalam wilayah seluas 278.765 ha. Desa Jetis terdiri dari tujuh Dusun diantaranya Dusun Jombor, Dusun Jetis, Dusun Krajan, Dusun Ngawinan, Dusun Desa, Dusun Ngasem, dan Dusun Ngunut. Jetis memiliki 30 RT dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai peternak ayam, pedagang bunga potong, dan petani sayur-sayuran.
Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ir. Galuh Adi Insani, S.Pt, M.Sc., IPM., Unit JT-197 mengawali programnya dengan melakukan survey ke desa untuk mengetahui kebutuhan warga desa Jetis. Hal ini dilakukan agar program kerja mahasiswa KKN-PPM UGM tepat sasaran dan bermanfaat untuk kepentingan masyarakat. Berlokasi strategis dan dekat dengan tujuan wisata, Desa Jetis dapat memanfaatkan potensi wisatawan sebagai pasar untuk bunga potong. Selain penjualan bunga potong, desa juga dapat mengembangkan kerajinan bunga, menjalin kerjasama dengan hotel serta restoran untuk memperluas pasar penjualan produk UMKM pangan. Potensi ini dapat memberdayakan masyarakat setempat dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian desa. Dengan pendidikan pertanian dan pemasaran yang tepat, Desa Jetis bisa mengoptimalkan industri bunga potong ini dengan memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan. Akan tetapi, potensi tersebut dapat memberikan efek domino yang lebih luas jika masyarakat dapat memiliki skill khusus dalam mengelola perdagangan bunga potong dan produk pangan secara mandiri.
Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM merupakan salah satu kegiatan wajib mahasiswa Universitas Gadjah Mada sebagai upaya dalam pengabdian kepada masyarakat. KKN-PPM UGM merupakan salah satu perwujudan dari nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam persiapan menuju kehidupan bermasyarakat. Berbagai softskill yang diasah dalam KKN-PPM UGM diharapkan dapat memberikan dampak dan manfaat tidak hanya untuk pribadi namun pada masyarakat sekitar maupun universitas. Masyarakat akan mendapatkan beberapa pemikiran dan tenaga, kemampuan berpikir dan bertindak, serta memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang bermanfaat dalam pembedayaan masyarakat. Bagi universitas, KKN-PPM dapat berguna dalam upaya pengembangan IPTEK sebagai hasil interaksi mahasiswa dengan masyarakat.
Ngawen merupakan salah satu kecamatan dari Gunung Kidul, DIY dengan luas wilayah mencapai 46.59 km2 dimana jumlah jiwa 31.751 serta kepadatan penduduk 682 jiwa/km2. Ngawen memiliki enam desa yang terdiri dari Desa Tancep, Sambirejo, Beji, Kampung, Jurangjero, dan Watusigar dengan total dusun padukuhan sebanyak 67. Saat ini potensi yang dapat ditingkatkan dari daerah tersebut adalah bidang pertanian dan bidang pariwisata. Dengan banyaknya masyarakat yang bekerja sebagai petani, perlu adanya perhatian khusus untuk mengembangkan potensi agar lebih berguna bagi masyarakat sekitar. Salah satu aspek yang tidak lepas dari pengembangan ekonomi ekologis tersebut adalah aspek kesehatan.
Bagi mahasiswa FK-KMK UGM yang telah melaksanakan kegiatan KKN-PPM dengan bantuan dana dari FK-KMK dapat mengirimkan laporan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam tautan
Kapanewon Wates merupakan salah satu dari dua belas kapanewon yang terletak di
Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah 3.200,24
ha. Kapanewon Wates terdiri dari 7 kalurahan dan 1 kelurahan. Berdasarkan sensus
kependudukan tahun 2022, Kapanewon Wates memiliki jumlah penduduk sebesar 50.279
jiwa yang berkontribusi sebesar 11,14% dari total penduduk Kabupaten Kulon Progo.
Namun, tingginya jumlah penduduk masyarakat Kapanewon Wates tidak diikuti
dengan data mengenai skrining penyakit hipertensi, gula darah, kolesterol, dan asam urat.
Maraknya gaya hidup sedentari dan pola makan yang kurang sehat sangat berpengaruh
terhadap timbulnya berbagai penyakit terutama penyakit kolesterol dan asam urat. Selain itu,
masih rendahnya wawasan masyarakat terkait pentingnya pola hidup sehat dan pemeriksaan
kesehatan secara rutin. Hal inilah yang melatarbelakangi mahasiswa KKN Unit YO-077
untuk menyusun program pemeriksaan kesehatan untuk masyarakat Kapanewon Wates.